Jumat, 25 Januari 2019

Yogyakarta dalam Kenangan


Kota Yogya selalu menarik untuk kukunjungi. Bukan hanya karena aku asli dari Kota Gudeg itu. Namun, ada banyak memori di hati yang tidak bisa terurai oleh terma. Semua masa sekolah hingga kuliah kuhabiskan di Kota Yogya. Dari mulai ongkos angkutan Rp100,00 hingga sekarang menggunakan trans Yogya. Magnet kota yang terkenal dengan Malioboro itu begitu menghipnotis kepala.
Setiap kali mudik, pasti kupulang ke Yogya. Menyusuri Malioboro yang tidak pernah berhenti hingga nongkrong di depan istana Negara. Sekadar duduk-duduk bersama dengan para pengunjung lainnya.

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Setiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna

Cuplikan lagu Yogyakarta yang selalu membuatku kangen. Apalagi saat aku bertugas di Aceh. Rinduku bertalu-talu. Sendirian di daerah yang jauh dari rumah. Lagu Yogyakarta menemani hari-hariku. Membayangkan suasana Yogya yang bersahabat dengan siapa saja.
Kenangan paling indah adalah saat menyusuri Malioboro bersama ibu. Ah jadi berlinang air mata. Entah mengapa kala itu aku begitu manaj pada beliau. Aku yang biasanya di depan bila mengendarai sepeda motor, ketika itu memilih di belakang. Kupeluk ibu dari belakang dengan sangat erat. Rasanya aku tidak ingin melepas pelukan.
Kami makan di salah satu sudut Malioboro. Segala permintaanku dituruti ibu. Aku begitu bahagia. Kenangan itu menari di pelupuk mata. Ibu yang kini hanya bisa kukenang lewat doa.
Malioboro dengan segala sudutnya. Saksi perjalanan hidupku dengan ibu. Bagaimana ibu sering menemaniku ke toko buku. Mencari referensi atau sekadar numpang baca. Terkadang kami tidak ada tujuan. Hanya sekadar jalan-jalan.

Walau kini kau tlah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk slalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Lirik terakhir lagu Yogya yang selalu membuat semakin kangen kotaku. Dulu ada nenek yang bisa kutemui. Sekarang tinggal adik dan saudara sepupu. Tidak ada lagi senyum dan doa nenek yang mengiringi langkahku. Sepeninggal ibu, neneklah yang membuatku kangen pulang. Seperti akhir lagu Yogya, semua sudah tiada. Nenek, kakek, dan ibu. Namun, kotaku tetap membuat rindu.
#ODOP #EstrilookCommunity #Day24
#NubarSumatera

#ChallengeMenulis
#Day10

0 komentar:

Posting Komentar