Minggu, 13 Januari 2019

13. Kenduri, Tradisi Berdoa untuk Leluhur yang Lestari di Desa Undaan Kidul



Sejak pulang ke desa, hampir tiap malam suami mendatapatkan undangan kenduri. Bisa dipastikan malam hari aku tidak perlu masak. Nasi kenduri sudah cukup untuk makan malam.
Tradisi kenduri sudah ada sejak zaman dulu. Masyarakat Undaan sangat menjaga tradisi turun temurun itu. Bahkan para orang tua selalu berpesan kepada ahli waris untuk melakukan kenduri sepeninggalnya.
Uniknya ada tradisi tidak boleh menggabungkan dua kenduri jadi satu. Misalnya, dalam satu keluarga kakek dan nenek meninggal di waktu yang berdekatan, tetap kendurinya dua kali. Itu yang terjadi di tetangga rumah. Peringatan 100 hari dan 1000 hari berdekatan. Namun, karena sudah ada wasiat tidak boleh dibarengkan, akhirnya kendurinya dibuat hari yang berbeda.
Suami bilang ini belum seberapa. Kalau pas bulan Syaban (sebulan sebelum Ramadan), sehari bisa dua kali kenduri. Masyarakat berlomba-lomba mengadakan kenduri untuk mengirim doa kepada leluhur. Jadilah waktu kenduri ada dua, setelah Magrib dan Isya.
Acara kenduri biasanya baca tahlil dan doa. Setelah selesai, nasi kenduri dibagikan ke yang hadir. Ketika semua sudah kebagian, semua boleh pulang.
Ada juga yang setelah membaca tahlil diberikan makan malam. Menunya tergantung tuan rumah. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan tidak ada kewajiban memberikan makan kepada yang hadir.
Nasi kenduri biasanya diletakkan di panci atau wakul (tempat nasi) dari plastik. Di atas nasi, diberi mika bulat, tempat lauk. Biasanya lauknya lima macam. Umumnya mi, tahu cokelat kecil dioseng, tempe/tahu, ayam, dan sayuran berkuah santan. Umumnya dari kacang panjang atau sayuran sejenis timun (lupa namanya).

Di atas lauk, diberi tutup kertas selamat makan atau tulisan si pemilik hajat. Di atas tulisan ada snack lima macam. Bugis dan apem menjadi snack wajib. Itu yang kuamati setiap dapat kenduri. Sedangkan snack lain seperti roti, pisang, lemper, dan lain-lain tergantung selera tuan rumah.
Semua makanan tadi dibungkus tas plastik warna putih. Jadi, memudahkan tamu yang hadir untuk dibawa pulang.
Itulah kenduri di Desa Undaan. Kebersamaan antar warga masih melekat. Tidak ada perbedaan miskin kaya, semua hadir di acara kenduri.

#ODOP #estrilook  #day13 #kenduri #DesaUndaanKidul


0 komentar:

Posting Komentar