This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 10 Januari 2013

Guru



Oleh Fuatuttaqwiyah El- Adiba
Jejakmu terpatri di kalbu
Ajaranmu menyata di bumi
Doamu menjadiku kini
Engkau adalah suri tauladan yang tak lekang oleh zaman
Tempat pulangku bila merindu
Atau terpuruk di kuliah kehidupan
Terimakasih guruku
Sigli, 19 Desember 2012
Pemenang ketiga lomba menulis puisi untuk guru di event bagi buku ke 15 Jaringan Pena Ilma Nafia, edisi Desember 2012.

Menulis Itu Sangat Mudah



Oleh Fuatuttaqwiyah El- Adiba
     Menulis? Adakah yang tidak bisa? Dari TK hingga perguruan tinggi membutuhkan ketrampilan itu. Ya minimal menulis nama dan alamat. Bila ada yang tidak mampu menuliskannya berarti itu kegagalan pendidikan di Indonesia.
     Semua orang bisa menulis. Buktinya setiap hari jutaan status tertulis di berbagai sosial media. Mulai dari facebook, twitter, blog dan email. Lagi- lagi hal ini membantahkan fakta bahwa menulis itu susah.
     Bila dikumpulkan jutaan status di sosial media bisa menjadi ratusan ide buku. Coba saja diamati. Beberapa karya yang saya tulis pun terinspirasi dari tulisan- tulisan yang dipublish di sosial media. So, gampang kan menulis itu?
    Bagi seorang pemula, menulislah yang paling dekat dengan diri kita. Contoh buku diary. Dalam buku tersebut kita bisa mengungkapkan segala uneg- uneg dan perasaan kita dalam satu hari. Buatlah sesingkat mungkin. Seperti Diary, hari ini aku bahagia. Mama memberiku uang jajan lebih. Itu sudah cukup. Sehari satu kalimat. Dua hari dua kalimat. Sebulan bisa tiga puluh kalimat.
    Haruskah menulis dengan teori? Lupakan teori yang membuat pusing. Ambil pulpen dan kertas lalu menulislah. Tentang apapun. Tidak perlu harus mengandung tema atau fokus pada hal tertentu. Asal saja dulu.
     Bila itu sudah dilakukan, seminggu kemudian, baca ulang diarymu. Susun dengan berurutan. Pasti akan jadi cerita yang unik. Mau mencoba?
Banda Aceh, 9 Januari 2013.