Buku ini merupakan antologi keempat Nderes
Literasi. Ada 66 puisi dari 23 penulis. Isi buku adalah kerinduan terhadap
Baitullah. Harapan para penulis adalah agar bisa segera ke Baitullah.
Niat awal membuat antologi ini adalah ingin mengisi
bulan Zulhijjah. Tahun sebelumnya aku membuat antologi Kurban dan Kepekaan
Sosial. Kalau membuat tema yang sama, pasti sudah basi. Pas lihat keberangkatan
jemaah haji, ide menulis tentang Baitullah melintas.
Biar beda yang lain, kubuat antologi ini khusus
buat yang belum pernah ke Baitullah. Jadi, bukan untuk orang yang sudah ke
Baitullah. Walaupun beberapa peserta sudah pernah ke sana. Termasuk aku.
Pertanyaan Calon Peserta Audisi Merindu Baitullah
Banyak pertanyaan yang masuk ketika buku ini
sedang proses pengumpulan naskah. Rata-rata pertanyaan tentang apakah harus
sudah pernah ke Baitullah. Kujawab satu per satu pertanyaan dengan tenang.
Meskipun aku harus mengulang-ulang jawaban.
Proses pengumpulan puisi Merindu Baitullah
tidak mudah. Beberapa orang mundur teratur. Itu hal lumrah dalam sebuah proses
audisi naskah. Ada juga yang bertahan hingga selesai. Aku pun tidak menyangka
terkumpul penulis sebanyak itu.
Penerbitan Buku Merindu Baitullah
Pada akhirnya buku ini terbit di bulan Desember
2019, sebulan setelah proses ISBN dan pre order. Alhamdulillah cetakan pertama sold
out. Aku sangat bersyukur akan hal itu. Kalau peminatnya banyak, aku
berencana cetak kedua. Semoga ada yang mau pesan dalam jumlah banyak. Amin.
Cerita Para Penulis
Salah satu penulis mbak Susi, menulis puisi
menjelang keberangkatan ke tanah suci. Alhamdulillah semua naskah terkirim
sebelum beliau menginjakkan kaki ke tanah suci. Ada naskah tambahan yang
dikirim sesudah beliau pulang dari sana.
Mbak Mary A berangkat umrah bareng suami ketika
buku Merindu Baitullah masih tahap editing. Lagi-lagi aku hanya mampu bersyukur
dan terharu. Beliau bercerita dengan terharu. Aku sampai merinding membaca
ceritanya.
Satu lagi penulis yang berangkat ke tanah suci.
Mbak Rini ketika buku masih proses cetak. Bibirku tiada henti bersyukur. Apa
yang kuharapkan satu per satu menjadi kenyataan. Satu per satu penulis buku
Merindu Baitullah bisa ke tanah suci.
Amin.
Surabaya, 04 Februari 2020
Cerita ini diikutkan dalam Event #29HTMNderesLiterasi
#29HTMNderesLiterasi
#NderesLiterasi
#MenulisMengabadikanKenangan
#Hari-4