This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 04 September 2019

Hijrah ke Surabaya Tidak Pakai Ribet


sumber foto: Tokopedia

Surabaya tidak pernah ada dalam anganku. Mampir di kepalaku pun tidak. Apalagi akan tinggal di kota Bu Risma untuk waktu yang lama. Semua terjadi begitu cepat. Tiba-tiba aku dan suami harus hijrah di ibukota Jawa Timur itu.

Pengalaman berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain membuatku santai. Tidak seperti kepindahanku dari Aceh atau Tangerang, kali ini tidak banyak barang yang kubawa. Aku dan suami sudah sepakat mengakali barang dengan jumlah minimal.

Tips Pindah Kota

  • 1.      Kenali Kota Tujuan


Sebelum resmi pindah ke kota tujuan, pastikan sudah mempelajari tempat tersebut. Bila belum sempat mengunjunginya, pastikan sudah mencari data di internet. Di zaman sekarang, informasi begitu mudah dicari. Jadi, tidak menerima alasan ketidaktahuan.

Beruntung aku pernah traveling di Kota Surabaya tahun 2013. Memang sudah lama, tetapi beberapa daerahnya masih kuingat. Kala itu aku ditemani keponakan.

Walaupun sudah pernah ke Kota Surabaya, aku juga melengkapi data dengan mengecek melalui internet. Tujuannya biar tidak dibilang kurang update.

  • 2.      Tujuan Pertama di Kota Tujuan


Ini sebenarnya tidak penting bagi yang tugas dinas. Biasanya kantor sudah menyediakan tempat tinggal untuk karyawan selama bertugas. Tugas mencari tempat tinggal sementara, kupasrahkan ke suami. Kebetulan teman beliau di Kota Surabaya lumayan banyak.

  • 3.      Menyelesaikan Semua Urusan Sebelum Keberangkatan


Ini termasuk hal penting. Aku dan suami berbagi tugas. Dari mulai mengurus surat, perbankan, utang, dan pamitan kepada mertua. Maklum beliau tinggal sendiri di rumah. Jadi, aku dan suami harus memberikan pengertian lebih.

Usahakan tidak punya utang uang atau barang dengan tetangga dan saudara. Nanti akan menimbulkan kejadian yang tidak enak di kemudian hari. Dikira kabur meninggalkan utang.

  • 4.      Pastikan Membawa Dokumen Pribadi

Dokumen pribadi, seperti SIM, KTP, KK, dan sebagainya. Ini akan memudahkan ketika dibutuhkan. Apalagi untuk yang menetap lama. Biasanya perkenalan pertama dengan ketua RT dan RW menggunakan KK dan KTP.

  • 5.      Usahakan Membawa Barang Sedikit

Tujuan ke Surabaya adalah bekerja. Oleh karena itu saku tidak membawa barang banyak. Apalagi membawa buku-buku karyaku. Hal itu akan sangat memberatkan.

Barang yang kubawa adalah baju kerja yang akan kupakai minimal seminggu di Surabaya. Selama belum ada seragam, baju kerjaku dulu masih bisa dipakai. Lagian juga masih muat kok.

Barang yang sedikit juga membuatku mudah bergerak ke sana dan kemari. Maklum perjalanan ke Surabaya kutempuh dengan bus. Dari Kudus ke Surabaya hanya ada bus. Kalau mau naik kereta api harus ke Semarang dulu.

  • 6.      Packing dengan Rapi

Soal packing aku dan suami saling melengkapi. Aku kebagian tugas melipat dengan rapi. Suami menata di tas besar yang akan kupakai. Jadilah kami berangkat dengan dua tas ransel dan satu tas besar. Sangat ringkas bukan?

Kunci packing adalah seni melipat baju dan pemisahan sesuai jenisnya. Baju kerja dan baju dalam ditata sedemikian rupa. Sehingga muat banyak.

  • 7.      Hindari Membawa Koper Besar

Koper dua di atas lemari tidak kami gunakan. Aku lebih memilih satu tas ukuran sedang yang biasa dipakai mudik. Alasannya karena kami akan naik dan turun menggunakan kendaran umum. Jadi, koper hanya akan bikin ribet. Kebayang kan bagaimana repotnya membawa barang dari angkutan satu ke yang lain?

Itu tips pindahan tanpa ribetku. Semoga bermanfaat.

Surabaya, 04 September 2019
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day3




Selasa, 03 September 2019

365 Hari Bersamamu

koleksi fuatuttaqwiyah

Sebuah pesan masuk ke gawaiku.

Happy Anniversary!
Semoga sakinah mawaddah war-rahmah.
Tidak terasa ya sudah setahun.

Aku tersenyum mengingat setahun kemarin. 2-09-2018. Tanggal cantik. Serba Sembilan. 2 x 9= 18. 18 : 2 =18. Entah kenapa aku suka angka sembilan. Kebetulan kisah suka ataupun duka di tanggal yang berunsur sembilan. Kapan-kapan saja kuceritakan hal itu.

Peringatan Anniversary

Aku dan suami tidak mengadakan acara khusus. Apalagi suami baru pulang dari luar kota. Beliau berusaha untuk pulang pas tanggal tersebut. Kuhargai usahanya tersebut. Kusambut beliau dengan suka cita.
Setahun bersama bukan hal yang mudah. Apalagi ada beda di antara kita. Suami yang suka melihat sesuatu dengan sederhana. Sebaliknya aku melihat sesuatu dengan terperinci. Perbedaan sudut pandang ini sering menimbulkan perdebatan. Sejauh ini sih asik saja. Kami berdebat tentang banyak hal.

      Kontrak Seumur Hidup

Pernikahan adalah hubungan seumur hidup. Agar bisa langgeng diperlukan banyak hal. Terkadang cinta saja tidak cukup. Bekal cinta itu hanya ada di awal. Dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga akan banyak aral dan coba. Sebagian selamat sampai tujuan. Banyak juga yang karam di tengah lautan luas.

Memahami pasangan pun demikian. Bekalku kala itu ya rida Allah. Kalau Allah meridai pernikahan ini, aral dan rintang itu lewat begitu saja. Apa pun yang terjadi, kukembalika kepada Allah. Sehingga riak-riak pernikahan tidak pernah membuat kening berkerut.

Adaptasi

Dua orang bersatu dalam kurun waktu yang lama. Adaptasi diperlukan agar pernikahan awet. Aku tentu bermimpi pernikahan ini langgeng hingga mencapai kakek dan nenek. Amin. Makanya, aku berusaha saling memahami satu sama lain.

Proses adaptasi ini tidak lama. Pada dasarnya kami mirip satu sama lain. Dari segi hobi nulis, jalan-jalan, dan baca buku. Sehingga, kebiasaan jalan-jalan masih kami teruskan. Tentu saja menyesuaikan waktu dan kondisi. Maklum Kami sama-sama kerja. Jadi, harus meluangkan waktu banget.

Hobi yang sama membuat  beliau tidak keberatan ketika aku harus tidur larut malam demi sebuah naskah. Terkadang aku harus bangun pagi-pagi juga untuk menulis naskah. Paling beliau mengingatkan waktu istirahat dan jaga kesehatan.

Setiap hal kecil yang tidak kusuka, langsung kusampaikan ke suami. Begitu pun sebaliknya. Kami saling mengoreksi satu sama lain. Maklum, aku yang terbiasa mandiri, kali inin apa pun yang kulakukan tentu harus seizin suami.

Mimpi yang Sama

Dari awal menikah tujuan Kami adalah meraih rida Ilahi. Jadi, banyak mimpi yang kami tulis, semua disandarkan kepada Allah. Salah satunya tentu bermanfaat bagi semua orang. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. yang artinya sebaik-baik mausia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia. Bukan hal yang muluk. Soal materi, Kami kembalikan kepada Allah.

Ada saatnya materi menjadi pendukung untuk kehidupan kami. Namun, ada banyak hal yang tidak bsa dinilai dari materi. Ketika tiba-tiba kami mendapatkan banyak nikmat dari Ilahi. Tidak ada kata lain selain bersyukur atas semuanya.

Nikmat pemberian-Nya memang tidak terhitung. Manusia tidak sanggup menghitung jutaan nikmat dari Allah. Sebagaimana tercantum dalam kitab suci Alquran surat Annahl ayat 18.

Doa di Anniversary

Seperti lazimnya pasangan yang lain. Apalagi ini baru tahun pertama. Akan ada tahun-tahun selanjutnya. Bila Kami diberi umur panjang Doa Kami pernikahan ini sakinah, mawaddah war-rahmah, dan bahagia. Kami pun segera dikaruniai putra-putri yang saleh dan salihah. Amin.  

Surabaya, 04 September 2019

#ODOP

#EstrilookCommunity #Day2

Minggu, 01 September 2019

Menyambut Tahun Baru 1441 Hijriah


sumber: canva.com
Awal tahun baru hijriah, tanggal satu Muharam 1441 H, bertepatan dengan tanggal 1 September 2019. Angka tahun yang cantik. Mau dibolak-balik tetap sama. Itu kata pak ustaz tadi di masjid Abu Adenan Gunung Sari Indah Surabaya. Rumah kontrakanku kebetulan selang tiga rumah dari masjid. Jadi, setiap masjid mengadakan kegiatan, aku bisa mendengarkan dari rumah.
 Salah satu doa dari suamiku terjawab sudah. Mendapatkan rumah dekat dengan masjid. Rumah di Kudus juga dekat dengan langgar. Sehingga, setiap mau salat berjemaah tidak perlu jalan terlalu jauh.
Ada banyak doa di awal tahun. Tradisi di keluarga pun begitu. Biasanya kami mengawali dengan berdoa bersama di rumah. Maklum, sejak bekerja kembali, aku tidak bisa setiap saat ikut kegiatan di masjid. Hanya pada waktu tertentu, pas kebetulan di kantor tidak lembur.
Makna tahun baru bagiku sangat banyak. Aku memang tidak merayakan tahun baru ini dengan pesta ataupun yang lain. Aku hanya berharap tahun baru bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam segi apa pun.

Muhasabah Diri

Setiap tahun baru tiba, biasanya aku melakukan introspeksi diri. Pasti banyak hal yang terlewat. Maklum, namanya juga manusia. Tempat salah dan lupa. Biasanya kucatat dalam buku to do list. Buku itu memang khusu untuk menulis yang ingin kulakukan. Kalau sudah kulakukan, biasanya langsung kucoret.
                             sumber foto : koleksi Fuatuttaqwiyah
Nenek memang mengajariku untuk melakukan evaluasi setiap tahun. Terkadang beliau menanyakan keinginan atau mimpiku yang belum terlaksana, alasan tidak tercapai, dan rencana selanjutnya. Hidup yang terarah memang jauh lebih indah.
Kalau sekarang, evaluasi kulakukan bersama suami tercinta. Kami memang menuliskan semua mimpi di buku harian dan laptop. Terkadang kutuliskan di papan mimpi. Semuanya berguna untuk mengevaluasi.

Afirmasi
                           sumber foto: Indscript

Mimpi yang ditulis akan menjadi kenyataan. Setiap hal yang ingin kulakukan kutulis. Keinginan paling utama sekarang adalah lebih banyak menebar kebaikan. Bukankah orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain. Lingkungan sekitar rumah juga bisa merasakan arti kehadiran kita.
Seringkali orang membatasi diri. Merasa tidak bisa dan mampu melakukan sesuatu. Padahal sesuatu yang besar, itu berawal dari hal yang kecil. Bahkan remeh sekali pun. Contoh membuang sampah ke dalam tong sampah. Kelihatannya hal mudah. Namun, tidak semua orang mau melakukannya. Buktinya masih banyak yang membuang sampah di jalan. Bahkan di jalan raya.

Perubahan Berawal dari Diri Sendiri

Ketika melakukan perubahan apa pun itu, selalu kumulai dari diri sendiri. Sebelum menyuruh orang lain melakukan hal yang sama, setidaknya aku sudah tahu prosesnya. Jadi, tidak asal menyuruh orang alias omong doang.
Di usia yang tidak muda lagi, tentunya tujuan hidup berbeda, Tidak melulu soal dunia saja. Namun, sudah mengarah ke hal spiritual. Tentu agar semua orang merasakan kebaikn yang kubagi.

Jadwal Baru


Kegiatan harian ada yang kuubah. Ada aktivitas baru yang kumasukkan. Misal, jadwal tidur. Berhubung lagi mengikuti event menulis, maka harus ada yang kukorbankan. Aku yang biasa tidur awal, kali ini kuganti. Sebelum bobok, kusempatkan untuk menulis buat event tersebut.

Harapan Baru

Tahun baru harus optimis. Itu yang kutekankan dalam hati. Ada banyak hal yang ingin kuraih. Harapanku semoga bisa terwujud. Langkah demi langkah pun sudah kususun. Agar mimpi akan segera menjadi nyata. Bila semua ditulis, maka akan mudah dalam mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Surabaya, 1 September 2019

#ODOP

#EstrilookCommunity #Day1