Rabu, 04 September 2019

Hijrah ke Surabaya Tidak Pakai Ribet


sumber foto: Tokopedia

Surabaya tidak pernah ada dalam anganku. Mampir di kepalaku pun tidak. Apalagi akan tinggal di kota Bu Risma untuk waktu yang lama. Semua terjadi begitu cepat. Tiba-tiba aku dan suami harus hijrah di ibukota Jawa Timur itu.

Pengalaman berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain membuatku santai. Tidak seperti kepindahanku dari Aceh atau Tangerang, kali ini tidak banyak barang yang kubawa. Aku dan suami sudah sepakat mengakali barang dengan jumlah minimal.

Tips Pindah Kota

  • 1.      Kenali Kota Tujuan


Sebelum resmi pindah ke kota tujuan, pastikan sudah mempelajari tempat tersebut. Bila belum sempat mengunjunginya, pastikan sudah mencari data di internet. Di zaman sekarang, informasi begitu mudah dicari. Jadi, tidak menerima alasan ketidaktahuan.

Beruntung aku pernah traveling di Kota Surabaya tahun 2013. Memang sudah lama, tetapi beberapa daerahnya masih kuingat. Kala itu aku ditemani keponakan.

Walaupun sudah pernah ke Kota Surabaya, aku juga melengkapi data dengan mengecek melalui internet. Tujuannya biar tidak dibilang kurang update.

  • 2.      Tujuan Pertama di Kota Tujuan


Ini sebenarnya tidak penting bagi yang tugas dinas. Biasanya kantor sudah menyediakan tempat tinggal untuk karyawan selama bertugas. Tugas mencari tempat tinggal sementara, kupasrahkan ke suami. Kebetulan teman beliau di Kota Surabaya lumayan banyak.

  • 3.      Menyelesaikan Semua Urusan Sebelum Keberangkatan


Ini termasuk hal penting. Aku dan suami berbagi tugas. Dari mulai mengurus surat, perbankan, utang, dan pamitan kepada mertua. Maklum beliau tinggal sendiri di rumah. Jadi, aku dan suami harus memberikan pengertian lebih.

Usahakan tidak punya utang uang atau barang dengan tetangga dan saudara. Nanti akan menimbulkan kejadian yang tidak enak di kemudian hari. Dikira kabur meninggalkan utang.

  • 4.      Pastikan Membawa Dokumen Pribadi

Dokumen pribadi, seperti SIM, KTP, KK, dan sebagainya. Ini akan memudahkan ketika dibutuhkan. Apalagi untuk yang menetap lama. Biasanya perkenalan pertama dengan ketua RT dan RW menggunakan KK dan KTP.

  • 5.      Usahakan Membawa Barang Sedikit

Tujuan ke Surabaya adalah bekerja. Oleh karena itu saku tidak membawa barang banyak. Apalagi membawa buku-buku karyaku. Hal itu akan sangat memberatkan.

Barang yang kubawa adalah baju kerja yang akan kupakai minimal seminggu di Surabaya. Selama belum ada seragam, baju kerjaku dulu masih bisa dipakai. Lagian juga masih muat kok.

Barang yang sedikit juga membuatku mudah bergerak ke sana dan kemari. Maklum perjalanan ke Surabaya kutempuh dengan bus. Dari Kudus ke Surabaya hanya ada bus. Kalau mau naik kereta api harus ke Semarang dulu.

  • 6.      Packing dengan Rapi

Soal packing aku dan suami saling melengkapi. Aku kebagian tugas melipat dengan rapi. Suami menata di tas besar yang akan kupakai. Jadilah kami berangkat dengan dua tas ransel dan satu tas besar. Sangat ringkas bukan?

Kunci packing adalah seni melipat baju dan pemisahan sesuai jenisnya. Baju kerja dan baju dalam ditata sedemikian rupa. Sehingga muat banyak.

  • 7.      Hindari Membawa Koper Besar

Koper dua di atas lemari tidak kami gunakan. Aku lebih memilih satu tas ukuran sedang yang biasa dipakai mudik. Alasannya karena kami akan naik dan turun menggunakan kendaran umum. Jadi, koper hanya akan bikin ribet. Kebayang kan bagaimana repotnya membawa barang dari angkutan satu ke yang lain?

Itu tips pindahan tanpa ribetku. Semoga bermanfaat.

Surabaya, 04 September 2019
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day3




0 komentar:

Posting Komentar