Setiap hari
pasti ada informasi yang masuk atau ditulis di laptop. Bahkan tidak hanya satu informasi,
bisa lima sampai sepuluh file bagi
penulis yang sudah professional. Dalam satu bulan bisa dibayangkan betapa
banyaknya file yang masuk. Tentu hal
ini akan membuat bingung bila tidak dibuatkan folder khusus.
Sebagian
besar orang menyepelekan manajemen file.
Mereka beranggapan bukan hal yang penting. Sementara sebagian yang lain
menganggap karyanya masih sedikit. Sehingga, mereka menganggap hal ini tidak
penting. Bukankah semakin sedikit lebih mudah mengaturnya?
Beruntung
saya di awal terjun di dunia menulis, mendapatkan pelatihan bagaimana membuat
manajemen file yang sistematis. Waktu
itu tanpa sengaja mengikuti pelatihan menulis berbayar di dekat rumah. Guru
saya adalah mbak Reni. Beliau membagikan tips membuat file kedalam beberapa folder
seperti bank naskah, bank judul, dan bank sampah. Wah lengkap, kan?
Saya memodifikasi
ilmu dari beliau. Dibawah ini adalah cara saya membagi folder di laptop, biar lebih mudah mencarinya.
1. Semua
File Penting Disimpan di local disk D
Saya
melakukan ini untuk menghindari hilangnya file.
Kehilangan file pernah saya alami. Itu di awal saya mengajar di BSD Kota
Tangerang Selatan. File itu belum sempat saya tonton. Hasil karya anak murid
ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Seperti diketahui bila disimpan di local disk C, bila laptop rusak dan
harus diinstal ulang semua file akan hilang. Namun, bila disimpan
di local disk D tidak hilang.
2. Membuat
Folder Baru di local disk D
Biasanya
saya membagi file sesuai dengan bentuknya. Misalnya foto tulisan, video bahan
tulisan. Setiap folder saya bagi lagi ke dalam tahun. Jadi foto tahun 2018,
video 2017, dan sebagainya.
3. Membuat
Bank Naskah
Di
bank naskah saya membagi menjadi beberapa folder
tahunan seperti 2019, 2018. Dari folder tahun dibagi lagi menjadi beberapa folder sesuai bentuk tulisan. Di laptop
saya tulisannya artikel 2019, cernak 2019, puisi 2019.
4. Membuat
Bank Ide.
Bank
ide adalah semua ide tulisan yang ingin ditulis bisa berupa judul, cuplikan quotes, curhatan, dan sebagainya. Gunanya
bank ide adalah mengumpulkan setiap ide yang melintas agar tidak hilang.
5. Membuat
Catatan Naskah
Catatan
naskah adalah tempat naskah bermuara sementara. Setiap naskah yang terkirim ke
media atau penerbit sebaiknya dicatat agar bisa dilacak keberadaannya. Isi file adalah judul naskah, tanggal
pengiriman naskah, status naskah bisa dipilih menunggu atau ditolak kalau sudah
pasti, dan tenggang waktu untuk menanyakan naskah.
Demikian
tips singkat membuat manajemen file
di laptop. Semoga bermanfaat.
Undaan
Kidul, 14 Februari 2019
#NubarSumatera #ChallengeMenulis #day24
#NderesLiterasi
#SehariSatuParagraf
#Eladibastore
#Eladibatraining
#Day7
#Setip #Estrilookcommunity
#Day2
sumber tulisan: penulis
sumber gambar: pixabay.com
Sama mbak aku pun file2 di laptop aku pakai label biar ga pusing dan disimpan di drive D. Cuma kayaknya data makin banyak, jadi perlu tambahan hard disc lg nih
BalasHapusaku punya eksternal hard disk 2. jadi masih bisa untuk memback up data. penamaan pun tidak jauh beda dengan di laptop
HapusMbak dirimu kereeeen sekali ya, serapi ini. Aku masih acakadut filing nya. Duh, mesti diperbaiki ini, karena seringkali aku cari apa gitu susahnya setengah mati..
BalasHapusMakasih sudah membagikan tips
ini ya :)
Iya mbak. Aku itu kadang lupa pernah nulis apa. Jadi mending dimasukkan ke folder, jadi langsung ingat file apa. Apalagi hobi corat coret asal.
HapusDulu aku membagi-bagi file seperti itu, eh nggak sedetil itu juga, sih. Tapi sekarang kenapa nggak lagi, ya? Akibatnya kalau mencari sesuatu harus ketik dulu di kolom pencarian. Wah, mesti diperbaiki lagi nih. Thank you ya, tipsnya keren banget.
BalasHapusaku juga masih ada yang berantakan. Terutama yang di gawai. Kalau di laptop sudah rapi.
HapusSemenjak pernah ilang file aku jadi detail juga soal file, walau kadang suka masih ada miss karena perputaran memori card nya yang tinggi. Tapi bener2 berusaha manage file ini serapi mungkin
BalasHapusmbak yasinta sudah mastah dan proyeknya banyak. Top deh
HapusAku semenjak kuliah dan kenal penyimpanan cloud. File2 penting enggak mau di taruh di laptop lagi. Takut nyesel semua ilang terus sakit hati lagi huhu. Tapi sama sih bikin folder yg sesuai dengan apa yg mau dibuat dan bikinnya sesuai dengan naskah2 tulisan. Makasih mba fu sharingnya.
BalasHapusaku belum menyimpan di cloud. Masih di laptop, gawai, dan google drive. Baru mau belajar aplikasi cloud
HapusBener banget mbak, jadi enak kalau dipilah dari awal. Eh, tapi kenapa yang saya simpan lebih banyak gambar daripada tulisan ya... kwkwkwk.
BalasHapuskalau gambar aku pakai judul juga. Misalnya kelas cernak elex, kelas ensiklopedia, kelas menulis inspiratif, dan lain-lain. Semua juga pakai tahun. Biar tidak lupa.
HapusBerdasarkan saran suami, semua file akhirnya disimpan di Disc D.
BalasHapusBeneran mbak, saat Lepi drop. Alhamdulillah file masih aman dan bisa dipindahkan ke komputer suami.
iya mbak. itu pengalaman waktu masih awal dengan notebook lama. Sekarang di laptop baru langsung dibagi 3 folder. C, D, dan E.
HapusNah, bank ide belum nih. Pernah belajar, ada aplikasi sih untuk bank ide ini. Tapi saya malah bingung. Mungkin belum biasa. Lebih terbiasa pakai folder-folder gini nih...
BalasHapusMakasih sharingnya...
bank ide hanya untuk naskah yang lewat sekilas mbak. Aku suka nulis asal. Jadi dibuang sayang, tulis saja di laptop. Bank ide bisa juga ditulis di buku tulis atau agenda pencatatan ide Indscript (bukan promo)
HapusDuh saya malu ini, file-file di laptopku tuh amburadul banget banget deh.
BalasHapusMau juga serapi dirimu. Eh itu file Bank Naskah dan Bank Ide keren juga. Kok bisa kepikiran gitu ya?
Waktu itu belajar sama wartawan mbak. Beliau menyarankan untuk membuat bank naskah. Biar kalau ada lomba atau event langsung bisa kirim. Kalau bank ide itu ideku. Hobi corat coret tidak jelas.
HapusWah..jadi ingat file-ku yang pada berantakan. Hm, kayakny harus seger dirapikan kembali, nih..
BalasHapusbetul mbak. kalau rapi itu enak. Aku juga masih PR di laptop baru. Belum serapi laptop yang lama.
HapusPaling fatal kalau file berantakan memang dimana-mana ya
BalasHapusbetul miss. apalagi sebagai guru. wajib rapi biar enak mencarinya.
HapusTerima kasih tipsnya yang sangat bermanfaat untuk saya yg pernah kehilangan file di laptop, ahaha. Manajemen saya buruk banget kadang sampai lupa dimana nyimpen filenya
BalasHapussemoga mulai diperbaiki
HapusWah idenya keren mba .. aku masih suka seenaknya aja nyimpen file euy.. pas nyari jd kelabakan hehe. Makasih ya tipsnya aku terapin ah
BalasHapussama sama mbok
Hapussemoga manfaat