Jumat, 11 Januari 2019

11. Kenangan Terakhir di Pantai Carita

                      Pantai Carita 16 Desember 2018 eladiba.blogspot.com
Sebenarnya sudah lama ingin cerita perjalanan ke Pantai Carita tanggal 16 Desember 2018. Seminggu sebelum kejadian Tsunami menimpa warga di sana. Rencana ke Pantai Carita memang sudah disusun lama. Ini kepergian pertama kali aku dan warga RT 03 RW 08 Karawaci Baru. Biaya yang dikeluarkan pun sangat murah. Hanya Rp50.000,00 per orang. Sisanya ditanggung kas RT.
Menjelang hari H kakakku sudah wanti-wanti tentang keberangkatan ini. Apalagi aku dan suami tinggal di kontrakan yang jauh dari rumah kakak. Sejak menikah, aku memilih mengontrak di dekat kantor. Biar menghemat waktu, tenaga, dan pikiran. Sebisa mungkin, aku tidka mengeluarkan ongkos untuk ke kantor. Jadinya tiap pagi jalan kaki sekitar 12 menit.
Aku menginap di rumah kakak malam sebelumnya. Kakak berangkat duluan. Sementara aku dan suami bareng rombongan. Piknik itu yang ada di benak. Melepaskan penat setelah berkutat di ujian dan kerja.
Azan Subuh baru saja berkumandang. Aku dan suami pun segera bersiap salat dan persiapan ke Pantai Carita. Titik kumpul di Jalan Beringin Raya depan rumah makan Padang. Tepat pukul 05.00 WIB, semua warga yang ikut sudah berdiri di depan bus. Aku dan suami dapat bus nomor dua.
Keberangkatan sedikit molor karena kendala teknis dari panitia. Pukul 06.00 kami berangkat. Jalanan sepi. Bus berhenti sekali di pusat oleh-oleh. Beberapa warga turun untuk pipis. Biaya pipis Rp3.000,00 per orang.
Dari tempat oleh-oleh perjalanan pun dilanjut. Vila, hotel, wisma, sudah terlewati. Pantai Anyer pun sudah ada di belakang. Tibalah kami di Pantai Carita. Kami menyewa sebuah vila untuk gathering warga.
Acara belum dimulai. Sebagian warga berfoto ria termasuk aku dan suami. Aku pun sempat menyusuri keindahan pantai yang sempat hujan dan mendung. Awalnya aku tidak mau main air. Kondisi laut mulai pasang sore itu. Pantai depan vila sudah penuh dengan air. Suamiku maksa.
“Piknik itu dinikmati.” Suamiku membujuk.
Jadilah aku menyusuri pantai setelah sebelumnya loncat pagar vila. Satu-satunya akses untuk ke pantai. Gerimis sepanjang pantai. Wisatawan lokal banyak memenuhi pantai. Rintikan air seolah tidak dipedulikan.
Tukang perahu, pemilik banana boat, dan penjaja tikar keliling menjajakan dagangannya. Aku hanya memilih menikmati sore tanpa harus membasahi tubuh. Maklum, kamar mandi vila terbatas. Aku yang biasa mandi lama, bakalan ditinggal rombongan nih.
          Aku tidak menyangka seminggu kemudian, semua tinggal cerita. Bencana melanda saat aku sudah mudik ke Kudus, kampung suami. Cerita Pantai Carita yang indah hanya tinggal kenangan saja. Sementara foto yang kupublish satu dulu. Belum sempat mindahin ke PC.
          Ini menjadi kunjungan terakhirku di Pantai Carita. Sebelumnya aku pernah ke Pantai Carita bareng kakak. Hotel yang dulu kami pernah menginap, kini tinggal kamar yang kami tempati. Semua musnah ditelan ombak tsunami.
     Semoga warga yang di Pantai Carita dan sekitarnya diberikan kekuatan dan ketabahan melewati cobaan ini. Amin.
#ODOP #estrilook  #day11


20 komentar:

  1. Allahu Akbar. Semoga kita semua bisa ambil ibrahnya yah Mbak. Bersyukur atas nikmat usia yang masih Allah berikan kepada kita...aaamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih diberi umur panjang. Semoga bisa terus berkarya di dunia.

      Hapus
  2. Ya Allah, InshaAllah pasti ini menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan oleh mbak
    Kenangan akan tersimpan manis dalam memori

    BalasHapus
  3. udah lama bangeeet enggak ke pantai carita, yampun terakhir SD kayanya jadi kangeeeen ~

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku hampir tiap tahun ke anyer karena tugas dari kantor.

      Hapus
  4. Kapan, ya, terakhir kali ke Pantai? Agak takut wisata pantai berhubung cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Saya juga ikut prihatin dengan kejadian tsunami kemarin. Hanya bisa kirim doa buat mereka

    BalasHapus
  5. Bencana nggak ada yang tahu ya mb..hanya Allah yang tahu.
    Masih kebayang tsunami yang terjadi kmaren..Pantai Carita yang indah jadi ilang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak. bencana menyapa manusia tanpa pertanda sebelumnya.

      Hapus
  6. Saya pertama kali kepantai anyer brg keluarga,, liat ombak yang biasa2 aja udh dagdigdug ser. .Apallagi liat tsunami ..Y Allah.
    Carita insyaAllah akan kembali indah

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. paska bencana dan recovery. semoga bisa kembali cantik lagi.

      Hapus
  7. Mbak dan rombongan masih terhindar dari bencana ya Mbak, Alhamdulillah.. Pantai Carita, Oh Pantai Carita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. aku berkunjung seminggu sebelum kejadian itu.

      Hapus
  8. Musibah memang tidak pernah terduga ya mbak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran

    BalasHapus
  9. yang susah itu recovery bencana. Amin. kita bantu dengan doa.

    BalasHapus
  10. Lanjut keliling pantai pantai selanjutnya

    BalasHapus
  11. Aku malah belum pernah ke Pantai Carita dan sekarang tinggal puing-puing. Semoga warga sekitar segera bangkit dan pulih lagi

    BalasHapus
  12. Ya Allah, merinding banget...banyak hikmah di balik semua kejadian...

    BalasHapus
  13. Dulu waktu kerja sering banget dapet tugas kunjungan ke cabang Anyer. Banyak kenangan masa-masa itu, jadi sedih pasca tsunami semua berubah kondisinya. Alhamdulilah ya Mba Fu terhindar dari bahaya ...

    BalasHapus