Minggu, 27 Januari 2019

Enam Cara Sederhana Mencintai Bumi

                                         sumber: pixabay.com

Bumi dan seisinya adalah anugerah bagi umat manusia. Tanpanya, manusia menjadi tak berarti. Masa depan sebuah bangsa pun akan musnah bila salah mengelola buminya. Bumi tetap bulat. Berputar mengelilingi porosnya. Yang berkurang adalah isinya karena diperebutkan jutaan manusia yang ada di dunia.
Isi kandungan bumi berkurang setiap tahun. Ketahanan bumi teruji dengan kerusakan dan ulah segelintir manusia yang tidak bertanggungjawab menjaga karunia-Nya. Haruskah kita berdiam saja ketika ribuan spesies binatang maupun tumbuhan musnah ditelan keserakahan sesaat? Atau membiarkan semuanya terjadi tanpa bermaksud memperbaiki yang ada di sekliling kita? Sekecil apapun usaha, harus dilakukan untuk melestarikan bumi dan seisinya. Ada banyak cara yang bisa dikerjakan demi lestarinya alam kita( Indonesia).

Pertama, Puasa Plastik.
Plastik adalah penyebab utama penumpukan sampah. Setiap hari manusia tidak bisa terlepas dari bahan plastik ini. Dari mulai bungkus permen hingga tas plastik. Begitu juga dengan peralatan rumah tangga yang kebanyakan menggunakan unsur plastik. Dimulai dari sendok, gelas hingga ember penampung air. Tiada hari tanpa plastik itu yang terjadi di sekitar kita.
Pola semacam ini harus diubah. Mulai mengurangi penggunaan jumlah plastik di setiap aktivitas yang kita jalani. Misal bila membeli makanan/kue basah bawalah tempat/box makanan. Bila minum bawalah botol minuman yang bisa diisi ulang. Selalu gunakan tempat/wadah dari plastik yang tahan lama. Dengan begitu kita sudah mengurangi jumlah sampah plastik di sekitar kita.
Bila belanja di supermarket/pasar bawalah tas kain/plastik dari rumah. Usahakan tidak meminta plastik kresek bila tidak perlu. Minimalkan permintaan plastik kresek untuk jumlah tertentu. Orang tua kita dulu telah mencontohkan dengan membawa tas dari plastik yang bisa dipakai belanja untuk waktu yang lama.
Katakan tidak bila ditawari tas kresek. Bisa juga kita menggunakan ransel untuk menyimpan belanjaan ketika belanja di pasar/supermarket. Cara lain meminta kardus untuk tempat belanjaan bila belanjanya sangat banyak.
Belilah makanan/minuman es dan sebangsanya dengan menggunakan tempat sendiri. Bisa juga diminum di tempat. Bila sehari saja bisa hidup tanpa plastik minuman/ makanan bisa dihitung berapa jumlah plastik yang bisa kita hemat?

Kedua, Hemat Air, Listrik, dan Bahan Bakar.
Bukan hal aneh di negara Indonesia, satu daerah berlimpahan air sampai banjir, sedangkan di daerah yang lain kekurangan air bahkan sampai kekeringan. Penggunaan air sesuai kebutuhan akan sangat menghemat air. Sebagai contoh, tidak memakai bathtub untuk mandi, tapi menggunakan bak mandi/pancuran. Begitu juga dengan menyiram tanaman/mencuci mobil.
Untuk menghemat listrik bisa dengan menggunakan lampu hemat energi, mematikan lampu yang tdak dipakai, dan mengurangi penggunaan AC dengan memperbanyak jendela dan ventiliasi udara. Untuk pencahayaan ruangan bisa digunakan genteng kaca yang membuat ruangan menjadi terang di siang hari dan di malam hari bisa untuk melihat bintang dan bulan. Penghematan bahan bakar bisa dengan mengganti kendaraan yang dipakai. Bila ke kantor bisa naik angkutan umum/sepeda kayuh/listrik yang bentuknya mirip sepeda motor. Bila bepergian jauh sebaiknya berbarengan. Dengan begitu bahan bakar bisa dihemat.

Ketiga Hemat Kertas.
Setiap tahunnya pohon di hutan ditebangi untuk pemenuhan kertas di dunia industri. Tiada hari tanpa terlepas kertas. Untuk selembar kertas butuh waktu bertahun- tahun. Bila dibiarkan hutan akan gundul.
Solusinya adalah kurangi penggunaan kertas dengan membeli buku e-book, transaksi dikirim via e-mail dan tidak mengambil brosur yang tidak penting. Selain itu kertas daur ulang bisa digunakan sebagai alternatif bila kehabisan kertas.

 Keempat, Hemat Kertas Tisu, Pampers, dan Pembalut.
Kertas tisu termasuk penggunaan yang tinggi di Indonesia. Hal yang bisa dilakukan adalah menggantinya dengan sapu tangan seperti yang telah dicontohkan oleh orang tua zaman dulu. Yang penting pastikan sapu tangannya bersih dan tidak kotor. Dengan begitu tidak membuat penyakit baru.
Pampers dan pembalut bisa diakali dengan membeli pembalut kain dan popok kain yang bisa dicuci dan dipakai berkali-kali. Selain menghemat uang, sampahnya pun berkurang.

Kelima, Buanglah Sampah Pada Tempatnya.
Sudah menjadi rahasia umum bila sebagian masyarakat Indonesia suka membuang sampah sembarangan. Dari mulai anak kecil hingga dewasa. Baik yang tinggal di kota maupun di desa.
Ketidakpedulian terhadap sampah ini membuat beberapa daerah menjadi langganan banjir tahunan. Sebagian besar penyebab banjir adalah penumpukan sampah di aliran sungai.

Keenam, Manfaatkan Sekitar Rumah untuk Menanam Pohon.
Pohon adalah dasar kehidupan. Darinya manusia mendapat udara dan air yang bersih. Dua hal yang mutlak diperlukan untuk bertahan hidup. Pepohonan yang rindang juga bisa sebagai sarana mengumpulkan air ketika musim penghujan tiba. Pohon juga bisa untuk tempat bermain anak-anak.
Bila enam hal di atas dilakukan, bumi akan bisa dinikmati oleh anak cucu nanti,
#ODOP #EstrilookCommunity #Day26 #CintaBumi


16 komentar:

  1. Saya juga sudah mengerjakan beberapa hal di atas seperti mengganti plastik dengan tas bawaan, hemat listrik dan air dan membatasi pemakaian tisu serta sedotan

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. saya juga melakukan itu mulai dari hal hal yang kecil.

      Hapus
  2. Puasa plastik tuh masih sulit sih, tapi emang kudu bisa bangeeet yes. Heu. Sama tisu duh dek susahnya hidup sehari tanpa tisu. Mungkin karena gak biasa. Makasih mba infonya mengingatkan

    BalasHapus
  3. Baru baru ini air PDAM seblok mati karena perbaikan. Baru nyadar, betapa pentingnya untuk hemat air. Terimakasih tipsnya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku kemarin pas di tangerang benar benar hemat air karena air krannya terbatas.

      Hapus
  4. Puasa plastik nih yang jadi PR banget, kadang minum jus klo gak pake sedotan kaya ada yg kurang. Tapi kasihan juga sih bumi kita ya, kalau dijejali sampah yg sulit didaur seperti itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak. puasa plastik itu susah banget di awalnya.

      Hapus
  5. Kelima cara sederhana itu sudah saya lakukan, kecuali cara keenam hiks.
    Rumahku tak ada lagi lahan kosong, semuanya sudah dikasi tegel. Yah namanya juga tinggal di lorong yah gitu deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hemat bunda. kalau nggak punya tanah, digantung saja bun tanamannya.

      Hapus
  6. Mbak Fu...setuju sekali dengan cara untuk ikut mencintai bumi.
    Saya sudah berusaha jalani semua cara..meski yang pertama masih sulit. Apalagi di Jakarta semua kemasan sudah berplastik. Hiks
    Tapi paling tidak dari sendiri bisa ikut meski dengan langkah jecil ya mbak
    Terima kasih sudah mengingatkan untuk mencintai bumi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau dulu aku beli makanan bawa tempat sendiri. kalau sekarang di desa seringnya makanan berbungkus daun. jadi nggak susah mengolahnya.

      Hapus
  7. Paling sulit menolak plastik di supermarket. Harus berulang kali meyakinkan bagian kasir kalau kita gak mau pake plastik. Udah gitu, sering dianggap aneh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya karena mbak tinggal di luar negeri. Kalau dulu waktu tinggal di Aceh, aku juga diketawain.

      Hapus
  8. Sama kayak mba Dian, kadang agak susah ngurangin plastik karena hampir semua barang sudah dibungkus plastik. Hiks. Minimal kalo beli jajan di luar, bungkusnya pake rantang atau tempat bekel deh hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbok. aku bawa rantang. kalau di Kudus, jarang beli makanan di luar. Jadi jarang beli makanan yang berbungkus plastik.

      Hapus