sumber: pixabay.com
Bumi
dan seisinya adalah anugerah bagi umat manusia. Tanpanya, manusia menjadi tak
berarti. Masa depan sebuah bangsa pun akan musnah bila salah mengelola buminya.
Bumi tetap bulat. Berputar mengelilingi porosnya. Yang berkurang adalah isinya
karena diperebutkan jutaan manusia yang ada di dunia.
Isi
kandungan bumi berkurang setiap tahun. Ketahanan bumi teruji dengan kerusakan
dan ulah segelintir manusia yang tidak bertanggungjawab menjaga karunia-Nya.
Haruskah kita berdiam saja ketika ribuan spesies binatang maupun tumbuhan
musnah ditelan keserakahan sesaat? Atau membiarkan semuanya terjadi tanpa
bermaksud memperbaiki yang ada di sekliling kita? Sekecil apapun usaha, harus
dilakukan untuk melestarikan bumi dan seisinya. Ada banyak cara yang bisa
dikerjakan demi lestarinya alam kita( Indonesia).
Pertama,
Puasa Plastik.
Plastik
adalah penyebab utama penumpukan sampah. Setiap hari manusia tidak bisa
terlepas dari bahan plastik ini. Dari mulai bungkus permen hingga tas plastik.
Begitu juga dengan peralatan rumah tangga yang kebanyakan menggunakan unsur
plastik. Dimulai dari sendok, gelas hingga ember penampung air. Tiada hari
tanpa plastik itu yang terjadi di sekitar kita.
Pola
semacam ini harus diubah. Mulai mengurangi penggunaan jumlah plastik di setiap
aktivitas yang kita jalani. Misal bila membeli makanan/kue basah bawalah
tempat/box makanan. Bila minum bawalah botol minuman yang bisa diisi ulang.
Selalu gunakan tempat/wadah dari plastik yang tahan lama. Dengan begitu kita
sudah mengurangi jumlah sampah plastik di sekitar kita.
Bila
belanja di supermarket/pasar bawalah tas kain/plastik dari rumah. Usahakan tidak
meminta plastik kresek bila tidak perlu. Minimalkan permintaan plastik kresek
untuk jumlah tertentu. Orang tua kita dulu telah mencontohkan dengan membawa
tas dari plastik yang bisa dipakai belanja untuk waktu yang lama.
Katakan
tidak bila ditawari tas kresek. Bisa juga kita menggunakan ransel untuk
menyimpan belanjaan ketika belanja di pasar/supermarket. Cara lain meminta
kardus untuk tempat belanjaan bila belanjanya sangat banyak.
Belilah
makanan/minuman es dan sebangsanya dengan menggunakan tempat sendiri. Bisa juga
diminum di tempat. Bila sehari saja bisa hidup tanpa plastik minuman/ makanan
bisa dihitung berapa jumlah plastik yang bisa kita hemat?
Kedua,
Hemat Air, Listrik, dan Bahan Bakar.
Bukan
hal aneh di negara Indonesia, satu daerah berlimpahan air sampai banjir,
sedangkan di daerah yang lain kekurangan air bahkan sampai kekeringan. Penggunaan
air sesuai kebutuhan akan sangat menghemat air. Sebagai contoh, tidak memakai bathtub
untuk mandi, tapi menggunakan bak mandi/pancuran. Begitu juga dengan
menyiram tanaman/mencuci mobil.
Untuk
menghemat listrik bisa dengan menggunakan lampu hemat energi, mematikan lampu
yang tdak dipakai, dan mengurangi penggunaan AC dengan memperbanyak jendela dan
ventiliasi udara. Untuk pencahayaan ruangan bisa digunakan genteng kaca yang
membuat ruangan menjadi terang di siang hari dan di malam hari bisa untuk
melihat bintang dan bulan. Penghematan bahan bakar bisa dengan mengganti
kendaraan yang dipakai. Bila ke kantor bisa naik angkutan umum/sepeda kayuh/listrik
yang bentuknya mirip sepeda motor. Bila bepergian jauh sebaiknya berbarengan.
Dengan begitu bahan bakar bisa dihemat.
Ketiga
Hemat Kertas.
Setiap
tahunnya pohon di hutan ditebangi untuk pemenuhan kertas di dunia industri.
Tiada hari tanpa terlepas kertas. Untuk selembar kertas butuh waktu bertahun-
tahun. Bila dibiarkan hutan akan gundul.
Solusinya
adalah kurangi penggunaan kertas dengan membeli buku e-book, transaksi
dikirim via e-mail dan tidak mengambil brosur yang tidak penting. Selain
itu kertas daur ulang bisa digunakan sebagai alternatif bila kehabisan kertas.
Keempat, Hemat Kertas Tisu, Pampers, dan Pembalut.
Kertas
tisu termasuk penggunaan yang tinggi di Indonesia. Hal yang bisa dilakukan
adalah menggantinya dengan sapu tangan seperti yang telah dicontohkan oleh
orang tua zaman dulu. Yang penting pastikan sapu tangannya bersih dan tidak kotor.
Dengan begitu tidak membuat penyakit baru.
Pampers
dan pembalut bisa diakali dengan membeli pembalut kain dan popok kain yang bisa
dicuci dan dipakai berkali-kali. Selain menghemat uang, sampahnya pun
berkurang.
Kelima,
Buanglah Sampah Pada Tempatnya.
Sudah
menjadi rahasia umum bila sebagian masyarakat Indonesia suka membuang sampah
sembarangan. Dari mulai anak kecil hingga dewasa. Baik yang tinggal di kota
maupun di desa.
Ketidakpedulian
terhadap sampah ini membuat beberapa daerah menjadi langganan banjir tahunan.
Sebagian besar penyebab banjir adalah penumpukan sampah di aliran sungai.
Keenam,
Manfaatkan Sekitar Rumah untuk Menanam Pohon.
Pohon
adalah dasar kehidupan. Darinya manusia mendapat udara dan air yang bersih. Dua
hal yang mutlak diperlukan untuk bertahan hidup. Pepohonan yang rindang juga
bisa sebagai sarana mengumpulkan air ketika musim penghujan tiba. Pohon juga
bisa untuk tempat bermain anak-anak.
Bila
enam hal di atas dilakukan, bumi akan bisa dinikmati oleh anak cucu nanti,
#ODOP
#EstrilookCommunity #Day26 #CintaBumi
Saya juga sudah mengerjakan beberapa hal di atas seperti mengganti plastik dengan tas bawaan, hemat listrik dan air dan membatasi pemakaian tisu serta sedotan
BalasHapusalhamdulillah. saya juga melakukan itu mulai dari hal hal yang kecil.
HapusPuasa plastik tuh masih sulit sih, tapi emang kudu bisa bangeeet yes. Heu. Sama tisu duh dek susahnya hidup sehari tanpa tisu. Mungkin karena gak biasa. Makasih mba infonya mengingatkan
BalasHapusawalnya memang sulit. semoga bisa mencobanya.
HapusBaru baru ini air PDAM seblok mati karena perbaikan. Baru nyadar, betapa pentingnya untuk hemat air. Terimakasih tipsnya mbak.
BalasHapusaku kemarin pas di tangerang benar benar hemat air karena air krannya terbatas.
HapusPuasa plastik nih yang jadi PR banget, kadang minum jus klo gak pake sedotan kaya ada yg kurang. Tapi kasihan juga sih bumi kita ya, kalau dijejali sampah yg sulit didaur seperti itu.
BalasHapusiya mbak. puasa plastik itu susah banget di awalnya.
HapusKelima cara sederhana itu sudah saya lakukan, kecuali cara keenam hiks.
BalasHapusRumahku tak ada lagi lahan kosong, semuanya sudah dikasi tegel. Yah namanya juga tinggal di lorong yah gitu deh.
hemat bunda. kalau nggak punya tanah, digantung saja bun tanamannya.
HapusMbak Fu...setuju sekali dengan cara untuk ikut mencintai bumi.
BalasHapusSaya sudah berusaha jalani semua cara..meski yang pertama masih sulit. Apalagi di Jakarta semua kemasan sudah berplastik. Hiks
Tapi paling tidak dari sendiri bisa ikut meski dengan langkah jecil ya mbak
Terima kasih sudah mengingatkan untuk mencintai bumi.
kalau dulu aku beli makanan bawa tempat sendiri. kalau sekarang di desa seringnya makanan berbungkus daun. jadi nggak susah mengolahnya.
HapusPaling sulit menolak plastik di supermarket. Harus berulang kali meyakinkan bagian kasir kalau kita gak mau pake plastik. Udah gitu, sering dianggap aneh.
BalasHapusiya karena mbak tinggal di luar negeri. Kalau dulu waktu tinggal di Aceh, aku juga diketawain.
HapusSama kayak mba Dian, kadang agak susah ngurangin plastik karena hampir semua barang sudah dibungkus plastik. Hiks. Minimal kalo beli jajan di luar, bungkusnya pake rantang atau tempat bekel deh hehe..
BalasHapusbetul mbok. aku bawa rantang. kalau di Kudus, jarang beli makanan di luar. Jadi jarang beli makanan yang berbungkus plastik.
Hapus