Kamis, 31 Januari 2019

Februari Pertamaku Tanpamu

cover buku antologi tahun 2012

Februari Pertamaku Tanpamu
Lagu sedih? Aku harus flash back dulu. Pasalnya sudah lama kata sedih kusingkirkan jauh-jauh dari hati. Apa pun masalah yang datang kuhadapi dengan senyuman. Seperti lagu saja. Bukan berarti aku tidak pernah sedih. Terkadang ada duka menyapa. Namun, aku memilih menyimpan di relung hati. Mengapa? Alasannya sederhana. Aku tidak mau kesedihan mewarnai lingkungan sekitar.
                                          kumcer bumi senja di hariku
Lagu sedih pastilah aku punya. Apalagi saat awal-awal jatuh cinta. Bawaannya baper melulu. Sayangnya cinta tidak harus bersatu. Bukan karena beda suku, ras, atau partai. Namun, takdirlah yang membuatku tidak bisa bersamanya.

                                         daftar isi bumi senja di hariku. 
Dia telah tiada. Sosok sederhana itu pergi meninggalkanku sendiri meniti hari. Untuk beberapa saat aku berkubang dalam duka. Hari-hariku terasa hampa. Apalagi ia pergi tepat sebulan setelah aku ulang tahun. Kuabadikan dalam sebuah cerita “Februari Pertamaku Tanpanya.” Setiap kali teringat kalimat terakhirnya, pasti aku langsung menitikkan air mata.
“Jalanmu masih panjang. Teruslah melangkah. Teruslah menulis. Aku yakin kamu akan menjadi penulis hebat suatu hari nanti.”
Menjadi penulis adalah impianku dan dia. Aku yang awam tentang diksi, dengan sabar dibimbingnya. Entah sudah berapa kata kami susun bersama. Terekam dalam coretan-coretan di buku tulis. Maka, aku pun berusaha mewujudkan impiannya. Menjadi penulis. Setiap kali mendengar lagu Ari Lassso berjudul Hampa, seketika aku langsung teringat kepadanya.
Kupejamkan mata ini
Mencoba 'tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu
Tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan, tolonglah
Diriku
Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati
Menjadi berarti
Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku?
Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana selalu rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Entah di…

info buku bumi senja di hariku


Lagu itu menggetarkan kalbuku. Awal aku mendengar, langsung berlinangan air mata. Sekarang tentu tidak. Sangkala sudah lama berlalu. Tentu hati sudah tidak beku. Ada suami yang juga penulis mendampingi langkahku. Impianku mempunyai suami seorang penulis pun terwujud. Aku boleh kehilangannya. Namun Allah menggantikan dengan sosok lain yaitu suamiku.
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day30
#NubarSumatera
#ChallengeMenulis
#Day14

sumber foto: https://proyekbukugotongroyong.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar