cover buku antologi tahun 2012
Februari Pertamaku Tanpamu
Lagu sedih? Aku harus flash back dulu. Pasalnya sudah
lama kata sedih kusingkirkan jauh-jauh dari hati. Apa pun masalah yang datang
kuhadapi dengan senyuman. Seperti lagu saja. Bukan berarti aku tidak pernah
sedih. Terkadang ada duka menyapa. Namun, aku memilih menyimpan di relung hati.
Mengapa? Alasannya sederhana. Aku tidak mau kesedihan mewarnai lingkungan
sekitar.
kumcer bumi senja di hariku
Lagu sedih pastilah aku punya. Apalagi saat awal-awal
jatuh cinta. Bawaannya baper melulu. Sayangnya cinta tidak harus bersatu. Bukan
karena beda suku, ras, atau partai. Namun, takdirlah yang membuatku tidak bisa
bersamanya.
daftar isi bumi senja di hariku.
Dia telah tiada. Sosok sederhana itu pergi
meninggalkanku sendiri meniti hari. Untuk beberapa saat aku berkubang dalam
duka. Hari-hariku terasa hampa. Apalagi ia pergi tepat sebulan setelah aku
ulang tahun. Kuabadikan dalam sebuah cerita “Februari Pertamaku Tanpanya.”
Setiap kali teringat kalimat terakhirnya, pasti aku langsung menitikkan air
mata.
“Jalanmu
masih panjang. Teruslah melangkah. Teruslah menulis. Aku yakin kamu akan
menjadi penulis hebat suatu hari nanti.”
Menjadi penulis adalah impianku dan dia. Aku yang awam
tentang diksi, dengan sabar dibimbingnya. Entah sudah berapa kata kami susun
bersama. Terekam dalam coretan-coretan di buku tulis. Maka, aku pun berusaha
mewujudkan impiannya. Menjadi penulis. Setiap kali mendengar lagu Ari Lassso
berjudul Hampa, seketika aku langsung teringat kepadanya.
Kupejamkan mata ini
Mencoba 'tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu
Tentang mimpiku
Mencoba 'tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu
Tentang mimpiku
Semakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan, tolonglah
Diriku
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan, tolonglah
Diriku
Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Tak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati
Menjadi berarti
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati
Menjadi berarti
Namun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku?
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku?
Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana selalu rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana selalu rindukan aku?
Seperti diriku yang selalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Entah di…
info buku bumi senja di hariku
Lagu itu menggetarkan kalbuku. Awal aku mendengar,
langsung berlinangan air mata. Sekarang tentu tidak. Sangkala sudah lama
berlalu. Tentu hati sudah tidak beku. Ada suami yang juga penulis mendampingi
langkahku. Impianku mempunyai suami seorang penulis pun terwujud. Aku boleh
kehilangannya. Namun Allah menggantikan dengan sosok lain yaitu suamiku.
#ODOP
#EstrilookCommunity
#Day30
#NubarSumatera
#ChallengeMenulis
#Day14
sumber foto: https://proyekbukugotongroyong.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar