Rabu, 23 Januari 2019

Mengajar Kelas Daring Puisi Perdana di 2019

                                        flyer kelas puisi (koleksi Wrc Scale Up)

              Sejak siang mbak Rengganis sudah mengirimkan pesan lewat WA.
“Mbak, jangan lupa kelas puisi kita mulai nanti malam.”
“Iya,” balasku.
“Ditunggu materinya.”
Adrenalinku langsung terpacu. Pasalnya, kemarin sempat keluar kota dan belum sempat mengecek materi yang pernah kutulis sebelumnya. Beginilah kalau lupa menulis di agenda. Sebetulnya ingat, tetapi khilaf. Seninku akhirnya di depan laptop. Koreksi materi, kirim email ke admin kelas puisi.

Alhamdulillah, jelang siang semua kelar. Aku bisa rehat sejenak. Cek info di WA. Mataku pun terbelalak. Deadline fiksi anak IIDN. Kepalaku langsung panas. Mendadak ide bermunculan. Namun, tidak satu pun yang selesai. Kupilih naskah lama yang pernah mengendap di laptop. Sebelum Magrib sudah terkirim. Aku pun bisa bernapas lega.

Sehabis Isya, kelas puisi di Wrc Scale Up dimulai. Semua agenda di buku sudah terlaksana. Kelas pun berjalan dengan meriah. Padahal, baru ketemu di dunia maya.

Mengajar puisi, tahun ini memang baru kumulai lagi. Biasanya aku membuka kelas privat atau kecil. Hanya tiga-lima orang. Kali ini ada 20 orang yang ikut. Termasuk mbak Diba founder Wrc. Aku jelas bahagia. Ini sesuai target awal 20 orang. Kelas yang sedang. Aku bisa memantau semua peserta. Apalagi puisi termasuk kelas yang lumayan susah.

Kelas dimulai tepat pukul 19.30 WIB. Pertimbanganku pada pukul tersebut aku sudah selesai salat Isya. Sudah menjadi kesepakatan sama suami, kelas kumulai pada waktu tersebut. Punya suami yang peduli dengan pekerjaan istri itu bahagia banget. Sejauh ini beliau tidak pernah complain dengan kelas malam.
                              flyer 1 kelas puisi (koleksi Wrc Scale Up)

Kembali ke kelas dulu ya. Kelas puisi ini sempat tertunda seminggu. Waktu itu ada kendala teknis dan aku sedang keluar kota menemani suami. Sehingga diputuskan untuk menunda. Alhamdulllah bisa terlaksana tanpa kendala. Sinyal pun sangat bersahabat. Sebelum kelas berlangsung hujan deras mengguyur Kudus. Sempat ragu dengan sinyal, Alhamdulillah hanya terkendala pas menutup kelas.

Antusias peserta sangat terasa. Kelas begitu hidup. Aku pun dipaksa mengingat pelajaran puisi sebelumnya. Jadi mentor, ternyata harus tetap banyak belajar sebelum kelas dimulai.
Saat tugas juga semua antusias. Begitu tugas dibagikan, sudah ada yang langsung setor naskah. Bahkan ada yang posting puisi panjang. Kelas selanjutnya akan berlangsung Kamis 24 Januari 2019.
                         antusias peserta dengn menyetor tugas sebelum deadline
                        (koleksi Fuatuttaqwiyah) 

Sudah dulu ya, nantikan keseruan kelasku, mau tugas Negara koreksi tugas peserta Kelas Puisi Wrc Scale Up batch 1.

#ODOP #Estrilookcommunity #Day 23
#NubarSumatera
#ChallengeMenulis

#Day8

0 komentar:

Posting Komentar