Data buku:
Judul : Marginalia
Judul : Marginalia
Penulis: Dyah Rinni
Penerbit: Qanita
Cetakan: Pertama, Februari 2013
Tebal buku: 304 hlm
Penerbit: Qanita
Cetakan: Pertama, Februari 2013
Tebal buku: 304 hlm
Harga: Rp. 49.000,00.
Cerita romantis selalu enak
untuk dibaca. Novel ini adalah pemenang kedua Lomba Penulisan Romance Qanita.
Tentu saja novel yang sangat berkualitas dari segi penggarapan maupun tutur
bahasanya.
Dyah Rinni, kali ini
menampilkan kisah cinta yang tidak biasa. Dari judulnya saja sudah membuat
orang penasaran. Marginalia, catatan pinggir di buku (h.20), di mana setiap
orang bisa membaca dan menulis catatan kecil di pinggirnya. Berbeda dengan
novel yang dia tulis sebelumnya (Detektif Imai).
Novel ini menggunakan sudut
pandang dua aku, Aruna dan Drupadi. Aruna yang romantis dan mengagungkan cinta
dipertemukan dengan Drupadi yang tak punya waktu untuk cinta.
Pertemuan mereka lewat
marginalia. Saling membalas dengan marginalia di kafe Marginalia membuat Aruna
tertantang untuk mencari sang penulis marginalia di buku milik kekasihnya
Padma.
Perjuangan tak kenal lelah
akhirnya membuat keduanya bertemu. Namun, Drupadi tidak mudah untuk ditaklukan.
Hatinya benar-benar tertutup untuk cinta. Ketika cinta sudah terbuka, Drupadi
harus berhadapan dengan Inez, sepupu sekaligus mantan kekasih Aruna. Kembali
Drupadi harus berjuang untuk mempertahankan cintanya.
Novel ini mengajari bagaimana
seorang perempuan bersikap ketika patah hati. Tidak dengan bunuh diri atau
memaki, namun dengan cara elegan dan soft. Selain itu tidak ada adegan
ciuman atau pelukan sebagaimana novel romantis yang lain. Para orangtua tidak
perlu khawatir ketika anak remaja atau ABG membaca buku ini.
Novel ini juga mengajak orang
untuk membaca buku. Untuk membuktikan cintanya kepada Drupadi, Aruna rela
membaca buku hanya untuk menemukan kata cinta dan benci dan menulis marginalia
di semua buku (h.291). Sebuah kerja keras demi pengakuan sebuah cinta.
Kalimat cinta pun hanya sekali
diungkapkan oleh Drupadi (h.293). Novel ini ditutup dengan salah satu puisi
Rumi. Kisah cinta tak berakhir tanpa tujuan, karena saat mencintaimu, aku
telah sampai tujuanku.
#ODOP#EstrilookCommunity#day27
0 komentar:
Posting Komentar