Senin, 29 Januari 2018

Yogyakarta Kota Selaksa Makna


                                        bersama teman menyusuri Malioboro (koleksi pribadi)
Yogyakarta adalah kota yang selalu menarik siapa saja untuk mengunjunginya. Bagiku kota gudeg itu bukan sekadar tempat wisata tetapi tempatku pulang kala penat menyapa. Aku lahir, besar, dan menghabiskan separuh lebih umurku di sana. Banyak kenangan tercipta termasuk cinta pertama.
Magnet kota tua yang selalu memunculkan rindu selaksa makna. Aku selalu ingin menyusuri jalan yang pernah kulewati dengan kekasih yang telah berpulang. Meminjam lirik lagu Yogyakarta karya Kla Project, “Ingin selalu pulang lagi”.
Bila dulu pulang ke Yogyakarta hanya bisa setahun sekali, sekarang tidak lagi. Aku bisa datang kapan pun ada waktu. Bahkan hari Sabtu pun kan kutempuh perjalanan untuk ke sana. Yogyakartaku yang penuh kenangan.
Setiap mudik selalu ada tempat baru yang kukunjungi. Kumaksimalkan seluruh waktu untuk mengunjungi wahana baru yang terus bermunculan seperti jamur di musim penghujan. Kekuatan Yogyakarta adalah keramahan penduduknya dan masih banyak makanan murah yang terjangkau dengan kantong.
Transportasi untuk mengelilingi kota ini pun sudah tersedia. Ada Trans Yogya yang akan mengantar wisatawan menuju tempat tujuan. Biayanya pun hanya Rp3.600,00. Sangat murah bukan? Trans Yogya menjangkau sampai ke bandara, stasiun, dan terminal. Bagi yang ingin mengelilingi kota pelajar ini bisa menggunakan bus yang murah ini. Petugas Trans Yogya pun sangat ramah dan bersedia menjawab pertanyaan wisatawan.
Setiap pulang aku selalu menyusuri kawasan Malioboro, surganya pejalan kaki dan tempat belanja yang super lengkap. Jajanan dan oleh-oleh khas Yogyakarta pun terpajang rapi di sepanjang kawasan ini. Pengunjung bebas memilih dan membeli oleh-oleh.
Sejak tahun lalu, Malioboro mulai berbenah. Ada bangku yang diletakkan di sepanjang jalan Malioboro. Pengunjung pun bebas melakukan foto di bangku tersebut. Terkadang sampai harus antri bila pengunjung sangat banyak. Belum disebut ke Yogyakarta bila tidak ke Malioboro.
Menikmati Malioboro enaknya di malam hari. Pengunjung bisa menikmati kopi Joss yaitu kopi yang disuguhkan dengan bara yang masih panas. Sensasinya WOW.
Bila berkunjung di siang hari, pasar Beringharjo bisa dijadikan tempat untuk membeli pernik-pernik khas Yogyakarta dengan harga miring. Pastikan anda bisa jago menawar. Harga murah akan anda dapatkan bila mempunyai ketrampilan tersebut. Di depan pasar tersebut anda pun bisa menikmati pecel yang enak banget. Apalagi disuguhkan dengan daun pisang. Wow yummy banget deh. Itu yang membuatku kangen Yogyakarta.
Bicara Yogyakarta tidak akan ada habisnya. Next sambung lagi.
Karawaci, 29 Januari 2018
#SatuHariSatuKaryaIIDN


                                          lesehan khas Yogyakarta (koleksi pribadi)

0 komentar:

Posting Komentar