Yogyakarta
adalah kota yang selalu menarik siapa saja untuk mengunjunginya. Bagiku kota
gudeg itu bukan sekadar tempat wisata tetapi tempatku pulang kala penat
menyapa. Aku lahir, besar, dan menghabiskan separuh lebih umurku di sana. Banyak
kenangan tercipta termasuk cinta pertama.
Magnet
kota tua yang selalu memunculkan rindu selaksa makna. Aku selalu ingin
menyusuri jalan yang pernah kulewati dengan kekasih yang telah berpulang. Meminjam
lirik lagu Yogyakarta karya Kla Project, “Ingin selalu pulang lagi”.
Bila
dulu pulang ke Yogyakarta hanya bisa setahun sekali, sekarang tidak lagi. Aku
bisa datang kapan pun ada waktu. Bahkan hari Sabtu pun kan kutempuh perjalanan
untuk ke sana. Yogyakartaku yang penuh kenangan.
Setiap
mudik selalu ada tempat baru yang kukunjungi. Kumaksimalkan seluruh waktu untuk
mengunjungi wahana baru yang terus bermunculan seperti jamur di musim
penghujan. Kekuatan Yogyakarta adalah keramahan penduduknya dan masih banyak
makanan murah yang terjangkau dengan kantong.
Transportasi
untuk mengelilingi kota ini pun sudah tersedia. Ada Trans Yogya yang akan
mengantar wisatawan menuju tempat tujuan. Biayanya pun hanya Rp3.600,00. Sangat
murah bukan? Trans Yogya menjangkau sampai ke bandara, stasiun, dan terminal.
Bagi yang ingin mengelilingi kota pelajar ini bisa menggunakan bus yang murah
ini. Petugas Trans Yogya pun sangat ramah dan bersedia menjawab pertanyaan
wisatawan.
Setiap
pulang aku selalu menyusuri kawasan Malioboro, surganya pejalan kaki dan tempat
belanja yang super lengkap. Jajanan dan oleh-oleh khas Yogyakarta pun terpajang
rapi di sepanjang kawasan ini. Pengunjung bebas memilih dan membeli oleh-oleh.
Sejak
tahun lalu, Malioboro mulai berbenah. Ada bangku yang diletakkan di sepanjang
jalan Malioboro. Pengunjung pun bebas melakukan foto di bangku tersebut.
Terkadang sampai harus antri bila pengunjung sangat banyak. Belum disebut ke
Yogyakarta bila tidak ke Malioboro.
Menikmati
Malioboro enaknya di malam hari. Pengunjung bisa menikmati kopi Joss yaitu kopi
yang disuguhkan dengan bara yang masih panas. Sensasinya WOW.
Bila
berkunjung di siang hari, pasar Beringharjo bisa dijadikan tempat untuk membeli
pernik-pernik khas Yogyakarta dengan harga miring. Pastikan anda bisa jago
menawar. Harga murah akan anda dapatkan bila mempunyai ketrampilan tersebut. Di
depan pasar tersebut anda pun bisa menikmati pecel yang enak banget. Apalagi
disuguhkan dengan daun pisang. Wow yummy banget deh. Itu yang membuatku
kangen Yogyakarta.
Bicara
Yogyakarta tidak akan ada habisnya. Next sambung lagi.
Karawaci,
29 Januari 2018
#SatuHariSatuKaryaIIDN
lesehan khas Yogyakarta (koleksi pribadi)
0 komentar:
Posting Komentar