![]() |
aku dan Raudhah teman dari MTs hingga sekarang. Foto: koleksi Fuatuttaqwiyah |
Teman menyenangkan menurut masing-masing
orang berbeda. Versiku dan versimu jelas beda dong. Namanya juga manusia.
Makhluk sosial yang jelas berbeda satu sama lain. Kalau sama ya menyalahi sunatullah.
Karena beda itulah setiap punya kecenderungan eksklusif.
Arti Teman
Teman menurut KBBI adalah kawan, sahabat, orang yang Bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan), lawan (bercakap-cakap), yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama. Di beberapa daerah berarti teman yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi Teman dalam Keseharian
Ternyata banyak juga arti teman
ya. Dulu kupikir ya hanya kawan, konco, dan sebagainya. Teman pun terbagi dalam
beberapa kategori. Teman jauh, teman dekat, teman sekadar kenal. Bahkan teman
di dunia maya. Nama teman sendiri memang dihubungkan dengan kegiatan kita
sehari-hari.
Teman masak berarti kawan yang
suka masak. Teman mengobrol adalah teman yang suka diajak mengobrol enggak
jelas. Semakin bingung ya menjelaskannya. Intinya punya teman itu asyik karena
enggak sendirian di dunia ini.
Definisi Teman yang Menyenangkan
Bicara teman yang menyenangkan
itu gampang-gampang susah. Soalnya temanku banyak banget. Ada di seluruh dunia.
Sok banget ya punya kenalan banyak, padahal ya punya teman sedikit. Namun,
lumayanlah jari kaki enggak bisa menghitungnya. Berarti nominalnya okelah.
Kriteria teman menyenangkan versiku itu ada lima, yaitu
Asyik Diajak Mengobrol dan Ketawa
Ini termasuk syarat wajib. Enggak
lucu juga kalau punya teman diam-diaman. Apa kata dunia? Enggak banget deh.
Minimal bersay hello gitu. Syukur bisa ngakak bareng. Ini paling kusuka.
Jarang-jarang kan kita menertawakan hidup yang semakin ruwet karena pandemi.
Ketawa bisa menjadi obat penghilang kesumpekan itu.
Kapan terakhir ketawa? Baru saja.
Setiap hari di rumah aku dan suami memang senang bercanda. Di sela mengobrol
dan curhat, ketawa dan canda itu menjadi pewarna obrolan yang mengasyikkan.
Dulu waktu kerja di Kota
Tangerang Selatan, paling suka nongkrong di salah satu mal di sana. Aku dan
temanku sesame guru, bisa duduk sambal cerita, lalu ketawa bareng. Ya buat
menghilangkan sumpek dengan aktivitas yang monoton. Semoga temanku Bu Janah
masih ingat momen itu.
Asyik Diajak Jalan
![]() |
bersama tim guru foto koleksi Fuatuttaqwiyah |
Punya teman hobi jalan itu senang banget. Dunia jadi penuh warna deh. Ketika dulu tinggal di Aceh, aku paling senang menyusuri Kota Banda Aceh. Siapa temanku? Terkadang rekan sesama guru. Terkadang murid yang asli Banda Aceh.
Aku pernah lho ke Kota Sabang
hanya berdua dengan muridku Nurhayati. Kami menyusuri sudut Kota Sabang yang
hanya kecil banget. Lalu beranjak ke Titik Nol. Melihat samudera biru membentang.
Mata pun langsung mengucap syukur. Alangkah indahnya alam Indonesia. Masihkah
menyangsikannya?
Jadi rindu mau jalan lagi.
Sepertinya aku harus mengagendakan liburan lagi nih. Tentu bareng teman yang
mau diajak jalan.
Pendengar yang Baik
Penting banget lho punya teman
yang mau mendengarkan cerita kita. Terlebih perempuan. Maklum sehari perempuan
harus bicara 10000-20000 kata. Kebayang kan kalau hanya diam. Bisa jadi ledakan
gunung es lho.
Aku punya sahabat yang mau
mendengarkan obrolan enggak jelasku. Di aitu betah banget lho diam ketika aku
ngomong. Jadi kangen nih sama dia. Sudah lama aku dan dia tidak berkomunikasi
karena kesibukan yang menggila. Dia dosen di salah satu perguruan tinggi
ternama di Jakarta sana. Sementara aku mengais rupiah dari buku yang kutulis.
Solutif
Bukan karena mengikuti Bu Tejo yang viral itu lho. Punya teman yang solutif itu enak banget. Terutama kalau otak sudah mulai enggak waras. Jadi, seperti mendapat oase di padang pasir. Dahaga pun hilang seketika.
Motivator
Teman yang mendorong kita untuk
berbuat kebaikan itu sesuatu banget. Aku punya teman yang selalu mendukung dan
mendorongku untuk maju. Mereka memberikan motivasi agar aku terus berkarya.
Terkadang teman ini baru kukenal. Di antara keterbatasan mereka terus bergerak
demi kemajuan Indonesia. Di sisi tersebut aku malu. Terlebih pada teman-teman
disabilitas.
Aku punya beberapa teman diasbilitas.
Mereka luar biasa. Keterbatasan bukan halangan. Bukan begitu Nak Mukhanif? Ibu
sangat kagum padamu, Nak. Semoga cita-citamu tercapai, Nak. Teruslah menebar
manfaat di dunia.
Saling Mendoakan
Salah satu doa yang cepat
dikabulkan adalah doa seseorang yang mendoakan temannya tanpa memberitahu. Aku
bisa seperti sekarang mungkin dari doa orang-orang tersebut. Orang yang tidak
mengenalku. Namun, mereka terus mendoakanku. Aku bersyukur banget dengan kondisi
tersebut. Saat ini pun aku tidak tahu persis siapa yang mendoakanku. Tentu doa
kebaikan bukan kejelekan.
Saling Membantu
Mendapatkan bantuan saat terjepit
itu menjadi kenangan seumur hidup. Dialah orang yang selalu kukenang sepanjang
usiaku. Sosok yang selalu membantuku tanpa pamrih. Bahkan pertemanan kami
tulus. Walau kami berbeda keyakinan. Namun, kami saling membantu dalam
kebaikan. Untuk Nail, semoga selalu diberikan keberkahan dari Tuhan.
Itu kriteria teman menyenangkan versiku.
Bagaimana versimu?
Tulisan ini diikutsertakan dalam
#30DaysWritingChallengeSahabatHosting.
#Day1
suka poin solutif
BalasHapusterima kasih mbak komentarnya
Hapus