Rabu, 20 Januari 2021

Teman Menyenangkan, Mau Tahu Versiku

 

aku dan Raudhah teman dari MTs hingga sekarang.
Foto: koleksi Fuatuttaqwiyah 


Teman menyenangkan menurut masing-masing orang berbeda. Versiku dan versimu jelas beda dong. Namanya juga manusia. Makhluk sosial yang jelas berbeda satu sama lain. Kalau sama ya menyalahi sunatullah. Karena beda itulah setiap punya kecenderungan eksklusif.

Arti Teman

Teman menurut KBBI adalah kawan, sahabat, orang yang Bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan), lawan (bercakap-cakap), yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama. Di beberapa daerah berarti teman yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Definisi Teman dalam Keseharian

Ternyata banyak juga arti teman ya. Dulu kupikir ya hanya kawan, konco, dan sebagainya. Teman pun terbagi dalam beberapa kategori. Teman jauh, teman dekat, teman sekadar kenal. Bahkan teman di dunia maya. Nama teman sendiri memang dihubungkan dengan kegiatan kita sehari-hari.

Teman masak berarti kawan yang suka masak. Teman mengobrol adalah teman yang suka diajak mengobrol enggak jelas. Semakin bingung ya menjelaskannya. Intinya punya teman itu asyik karena enggak sendirian di dunia ini.

Definisi Teman yang Menyenangkan

Bicara teman yang menyenangkan itu gampang-gampang susah. Soalnya temanku banyak banget. Ada di seluruh dunia. Sok banget ya punya kenalan banyak, padahal ya punya teman sedikit. Namun, lumayanlah jari kaki enggak bisa menghitungnya. Berarti nominalnya okelah.

Kriteria teman menyenangkan versiku itu ada lima, yaitu

Asyik Diajak Mengobrol dan Ketawa


Ini termasuk syarat wajib. Enggak lucu juga kalau punya teman diam-diaman. Apa kata dunia? Enggak banget deh. Minimal bersay hello gitu. Syukur bisa ngakak bareng. Ini paling kusuka. Jarang-jarang kan kita menertawakan hidup yang semakin ruwet karena pandemi. Ketawa bisa menjadi obat penghilang kesumpekan itu.

Kapan terakhir ketawa? Baru saja. Setiap hari di rumah aku dan suami memang senang bercanda. Di sela mengobrol dan curhat, ketawa dan canda itu menjadi pewarna obrolan yang mengasyikkan.

Dulu waktu kerja di Kota Tangerang Selatan, paling suka nongkrong di salah satu mal di sana. Aku dan temanku sesame guru, bisa duduk sambal cerita, lalu ketawa bareng. Ya buat menghilangkan sumpek dengan aktivitas yang monoton. Semoga temanku Bu Janah masih ingat momen itu.

Asyik Diajak Jalan

bersama tim guru 
foto koleksi Fuatuttaqwiyah


Punya teman hobi jalan itu senang banget. Dunia jadi penuh warna deh. Ketika dulu tinggal di Aceh, aku paling senang menyusuri Kota Banda Aceh. Siapa temanku? Terkadang rekan sesama guru. Terkadang murid yang asli Banda Aceh.

Aku pernah lho ke Kota Sabang hanya berdua dengan muridku Nurhayati. Kami menyusuri sudut Kota Sabang yang hanya kecil banget. Lalu beranjak ke Titik Nol. Melihat samudera biru membentang. Mata pun langsung mengucap syukur. Alangkah indahnya alam Indonesia. Masihkah menyangsikannya?

Jadi rindu mau jalan lagi. Sepertinya aku harus mengagendakan liburan lagi nih. Tentu bareng teman yang mau diajak jalan.

Pendengar yang Baik

Penting banget lho punya teman yang mau mendengarkan cerita kita. Terlebih perempuan. Maklum sehari perempuan harus bicara 10000-20000 kata. Kebayang kan kalau hanya diam. Bisa jadi ledakan gunung es lho.

Aku punya sahabat yang mau mendengarkan obrolan enggak jelasku. Di aitu betah banget lho diam ketika aku ngomong. Jadi kangen nih sama dia. Sudah lama aku dan dia tidak berkomunikasi karena kesibukan yang menggila. Dia dosen di salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta sana. Sementara aku mengais rupiah dari buku yang kutulis.

Solutif

Bukan karena mengikuti Bu Tejo yang viral itu lho. Punya teman yang solutif itu enak banget. Terutama kalau otak sudah mulai enggak waras. Jadi, seperti mendapat oase di padang pasir. Dahaga pun hilang seketika.

Motivator

Teman yang mendorong kita untuk berbuat kebaikan itu sesuatu banget. Aku punya teman yang selalu mendukung dan mendorongku untuk maju. Mereka memberikan motivasi agar aku terus berkarya. Terkadang teman ini baru kukenal. Di antara keterbatasan mereka terus bergerak demi kemajuan Indonesia. Di sisi tersebut aku malu. Terlebih pada teman-teman disabilitas.

Aku punya beberapa teman diasbilitas. Mereka luar biasa. Keterbatasan bukan halangan. Bukan begitu Nak Mukhanif? Ibu sangat kagum padamu, Nak. Semoga cita-citamu tercapai, Nak. Teruslah menebar manfaat di dunia.

Saling Mendoakan

Salah satu doa yang cepat dikabulkan adalah doa seseorang yang mendoakan temannya tanpa memberitahu. Aku bisa seperti sekarang mungkin dari doa orang-orang tersebut. Orang yang tidak mengenalku. Namun, mereka terus mendoakanku. Aku bersyukur banget dengan kondisi tersebut. Saat ini pun aku tidak tahu persis siapa yang mendoakanku. Tentu doa kebaikan bukan kejelekan.

Saling Membantu

Mendapatkan bantuan saat terjepit itu menjadi kenangan seumur hidup. Dialah orang yang selalu kukenang sepanjang usiaku. Sosok yang selalu membantuku tanpa pamrih. Bahkan pertemanan kami tulus. Walau kami berbeda keyakinan. Namun, kami saling membantu dalam kebaikan. Untuk Nail, semoga selalu diberikan keberkahan dari Tuhan.

Itu kriteria teman menyenangkan versiku. Bagaimana versimu?

Tulisan ini diikutsertakan dalam #30DaysWritingChallengeSahabatHosting.

#Day1 

2 komentar: