Jumat, 22 Januari 2021

Berdamai dengan Mental Health Melalui Membaca dan Menulis



Berdamai dengan mental health adalah hal yang kulakukan di beberapa tahun terakhir. Maklum, aku baru mengenal istilah itu belum lama. Kupikir diriku baik-baik saja. Toh selama ini aku enggak pernah nekp-neko, apalagi melakukan hal yang aneh. Terlebih bunuh diri. Kupilih diam dan menuliskan segala curahan hati di dalam buku.

Definisi Mental Health

Mental health baru kuketahui definisinya ketika aku ikut membuka kelas menulis. Ada istilah “Writing is Healing.” Ketika sesi cerita masa kanak-kanak banyak peserta yang berhenti di tengah jalan karena tidak kuat membuka memori masa lalu. Sepertinya harus menjeda sejenak agar bisa berpikir jernih membahas masa lalu.

Kesehatan mental atau mental health memang terkait dengan peristiwa masa lalu yang sangat membekas di memorinya. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, stres yang panjang, perbedaan perlakuan orang tua, dan sebagainya.

Kejadian di atas bisa menimbulkan trauma dan kejiwaan terganggu. Hal ini bisa terlihat dalam keseharian. Seseorang yang mengalami gangguan mental akan gampang mengalami hal yang sama, ketika ada masalah yang memicunya.

Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kesehatan mental sangat banyak. Misalnya menyalahkan diri sendiri, merasa minder, tidak percaya diri, gampang marah, gampang teriak, atau gampang nangis. Terkadang dianggap gila bagi orang-orang yang tidak tahu, padahal mereka secara fisik sehat. Namun, kejiwaannya terganggu.

Hal di atas memang baru beberapa contoh. Halusinasi, delusi, paranoia, dan sebagainya juga termasuk kondisi gangguan mental. Mereka asyik dengan dunianya sendiri sehingga dianggap gila oleh orang-orang sekitarnya.

Ketakutan yang berlebihan juga bisa menjadi gangguan mental lho. So, kalau ketakutan jangan berlebihan. Bisa-bisa dianggap gila dan dijadikan obyek perundungan oleh teman dan saudara. Kalau kata mendiang ibu saya ketakutan itu harus dilawan. Masak kalah dengan rasa takut?

Pengobatan Kesehatan Mental

cover buku pulih


Kesehatan mental harus diobati baik kondisi yang ringan maupun yang berat. Gangguan mental yang berat kalau tidak diobati bisa menyebabkan kematian. Serem ya? Banget. Lihat saja artis terkenal yang akhirnya memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Padahal dalam pandangan orang awam mereka berkelimpahan. Begitulah kehidupan pengidap gangguan mental.

Bila masih ringan cukup bisa diobati dengan menulis, ikut kelas terapi, dan baca buku tentang mental health. Salah satu buku yang direkomendasikan adalah Pulih. Buku ini berisi cerita 25 orang yang bangkit dari kesehatan mental. Buku yang ditulis oleh member Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Harapannya setelah membaca Pulih menjadi lebih sadar dengan diri sendiri, bisa menerima kelebihan dan kelemahan  diri, dan cinta diri sendiri.

Bahagia itu pilihan. Mau nangis atau tersenyum itu juga bagian dari kehidupan. Kalau bisa merima semua keadaan, lebih banyak bersyukur, lebih banyak tersenyum. Hidup pasti akan terasa lebih indah.

Menulis Sebagai Terapi

Salah satu terapi mental health adalah menulis. Menulis, melatih otak dan tangan untuk bergerak bersama menciptakan harmoni. Memang awal nulis pasti tidak karu-karuan. Ada emosi yang tertahan. Lebih baik diloskan saja. Tuliskan saja apa yang ada di kepala. Mau itu luka, bahagia, trauma, dan sebagainya.

Keluarkan uneg-uneg yang ada di kepala. Biar semua terasa lega. Pasti ada meweknya. Siapkan saja tisu yang banyak. Saya dulu juga begitu. Awal nulis di laptop, apalagi cerita ibu pasti menangis. Hingga kini pun masih sama, selalu menyediakan tisu di atas meja kerjaku.

Awal Menulis

Waktu itu aku habis kehilangan ibu. Wajar jika segala rindu kutumpahkan ke dalam tulisan. Aku sudah lama tidak bertemu ibu. Aku hanya bertemu gundukan tanah yang masih dipenuhi bunga-bunga.

Kebayang kan suasana hatiku kala itu. Sedih iya. Berhari-hari aku terbenam ke dalam kesedihan. Namun, perlahan aku bisa bangkit dan menerima wafatnya ibu dengan cara yang wajar. Apalagi ada adik-adik yang harus kuperhatikan.

Tulisanku Saat Ini

Masa trauma berlalu. Tulisanku sekarang semakin berwarna. Semau genre kucoba. Naskah soloku sudah 2, sedangkan antologi lebih dari 170. Maklum aku menghitung dari yang terakhir terbit. Masih ada beberapa buku yang akan terbit di Januari 2021.

Bagi yang sedang mengobati kesehatan mental, berkonsultasilah kepada psikolog agar mendapatkan penanganan lebih cepat. Baca buku tema kesehatan mental juga bisa membantu kok.

Satu orang bisa pulih dari kesehatan mental, berarti menyelamatkan satu keluarga. Artinya banyak orang terbantu untuk pulih dan sehat menatap masa depan tanpa beban masa lalu.

Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting.

#30DaysWritingChallengeSahabatHosting.

#day2


0 komentar:

Posting Komentar