Jumat, 16 November 2018

Mengubah Telaga Biru Cisoka Menjadi Destinasi yang Mendunia

Mengubah Telaga Biru Cisoka Menjadi Destinasi yang Mendunia
Dahulu orang hanya mengenal Cisoka sebagai daerah penambangan pasir. Sejak tahun 1999-2005 aktivitas penambangan tersebut dilakukan secara terus menerus. Ketika pasir sudah tergerus, penambang pun meninggalkan kawasan tersebut begitu saja.
Masyarakat Cisoka pun membiarkan kawasan penamabnagan pasir seperti apa adanya. Berlubang besar dan tak terurus. Seiring perjalanan waktu, perubahan alam pun terjadi. Guyuran hujan terus menerus menjadikan bekas galian pasir tergenangi air. Makin lama volume air semakin banyak. Dan terbentuklah danau.
Air yang dulunya keruh kini perlahan menjadi jernih. Tiga danau baru pun terbentuk dengan tiga warna yang berbeda. Danau hijau yang sangat luas, danau biru, dan danau putih.
Awalnya masyarakat membiarkan Telaga Cisoka begitu saja. Seiring banyaknya pengunjung yang penasaran, maka sejak tahun 2015 mulai dilakukan penataaan oleh masyarakat sekitar telaga.

Tiket Masuk

Hingga tulisan ini dirilis, belum ada biaya tiket masuk ke lokasi.  Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sepeda motor Rp2.000,00 dan mobil Rp10.000,00. Sangat murah bukan? Dan ini tidak tergantung dengan jam. Jadi, pengunjung tidak perlu mengeluarkan dana lagi untuk kelebihan jam seperti di mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
Tempat parkir yang tersedia juga masih sangat sederhana. Terbuat dari triplek dan beratapkan seng. Lantainya pun masih menggunakan tanah. Pengelolanya adalah masyarakat Cisoka baik perorangan maupun kelompok.

Rute

Ke Cisoka paling enak menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil. Bila menggunakan angkutan umum, masih harus menggunakan kendaraan lanjutan, seperti gojek atau grab. Bila menggunakan moda transportasi kereta api, bisa naik dari Stasiun Tanah Abang Jakarta ambil jurusan Maja turun di Stasiun Tiga Raksa. Dari sana tinggal melanjutkan perjalanan dengan ojek ke lokasi.

Keindahan Telaga Biru Cisoka.
                              koleksi foto Fuatuttaqwiyah

Menapakkan kaki di pintu masuk area wisata Telaga Biru Cisoka, akan disuguhi tiga danau yang begitu memesona.  Pemandangan nan elok disuguhkan dari keindahan alami warna air danau yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan warna tersebut dikarenakan proses alami. Di samping tingkat keasaman air,  juga karena ganggang yang tumbuh di dasar danau. Telaga dengan warna air biru dengan latar belakang tebing pasir, dan di sampingnya terdapat telaga dengan air berwarna putih berpadu indah dengan keindahan alam sekelilingnya.
Keindahan  tidak berhenti di situ. Hanya butuh berjalan sedikit saja didapati telaga yang berbeda dengan dua telaga yang terdahulu. Telaga ini lebih besar dari yang sebelumnya, Airnya berwarna hijau dengan latar belakang pepohonan hijau di pinggir  telaga.

Kawasan Wisata Bebas Sampah

Penjaga Telaga Cisoka sangat menjaga kebersihan danau. Pengelola tidak ingin keindahan telaga tercemari oleh sampah yang dibawa oleh pengunjung. Setiap jam ada petugas yang memunguti sampah. Ia akan berkeliling dengan perahu mengambil sampah yang ada di dalam telaga dan sekitarnya. Alat yang digunakan pun sangat sederhana, yaitu potongan bamboo dan tas kresek sebagai tempat sampah.
Bebas sampah juga diterapkan kepada pedagang yang ada di sekitar lokasi Telaga Cisoka. Para pedagang memang berasal dari masyarakat asli Cisoka. Mereka tidak ingin sampah membuat pengunjung pergi dari tempat wisata. Jadi, bagi yang suka membuang sampah sembarangan, harus berkaca dari kearifan lokal masyarakat ini.
Pedagang membuka dagangan hanya Sabtu dan minggu. Dagangan mereka hanya makanan ringan, mi, dan minuman. Kopi dan es menjadi minuman favorit pilihan pengunjung. Sayangnya belum ada kopi lokal yang dijual. Padahal ini bisa untuk mendongkrak wisatawan.

Kawasan Bermain Buat Anak

Selain telaga, ada fasilitas kolam renang. Ada kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. Di kolam renang, ada permainan buat anak-anak. Airnya bersih dan segar.

Perahu

Selain keindahan, bagi yang ingin merasakan suasana di atas air telaga, bisa berkeliling menggunakan perahu. Hanya dengan Rp20.000,00 per orang. Bisa juga foto-foto di atas perahu menggunakan properti pengelola. Ada topi, kaca mata, ayunan, dan sebagainya.
Air danau yang jernih membuat tangan dan kaki ingin merasakan kejernihannya. Pengunjung bisa menyentuh air dengan tangan menggunakan perahu. Pengelola sangat ramah dan menjaga pengunjung. Asal mengikuti arahan pengeloa, dijamin aman dan selamat.

Promosi Telaga Cisoka ke Seluruh Dunia

Hingga saat ini Telaga Cisoka memang belum mendunia. Satu hal yang bisa dijual ke wisatawan adalah keindahan alam dan bebas sampah, Ikon bebas sampah, kearifan lokal harus digaungkan. Bukan hal yang aneh,  tempat wisata di Indonesia kalau sudah terkenal, sampahnya menggunung.
Saat ini pengelolaan sampah di Telaga Cisoka masih ditangani warga dengan cara dibakar. Belum ada edukasi penanganan sampah dari dinas terkait.
Untuk mendunia perlu dibuat program yang berkelanjutan, antara lain
1.                  Melibatkan Masyarakat Lokal ( Cisoka) dalam Setiap Pengambilan Keputusan. 
Ini menjadi penting, karena jangan sampai masyarakat ditinggalkan dan tidak dipakai. Akan terjadi konflik besar di kemudian hari.
2.                  Pengelolaan Sampah Terpadu
Air akan terus ada, bila sampah dikelola. Kawasan ini ikonnya adalah air, tentu harus dijaga sedemikian rupa. Jangan sampai air keruh dan hanya tinggal nama.
Dinas terkait dalam hal ini lingkungan harus mendidik warga pengeloaan sampah yang baik dan efisien. Agar lingkungan tetap nyaman dan sehat. Tempat sampah juga perlu diletakkan di lokasi.
3.                  Pembagian Pengelolaan Dana Parkir.
Sebelum ada tiket resmi, harus jelas siapa yang mengelola dana parkir. Biasanya bila berhubungan dengan uang bisa menyulut peperangan.
4.                  Edukasi pengunjung
Perlu dibuat aturan baku bagi pengunjung di Telaga Cisoka. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana. Agar semua sama-sama nyaman antara pengunjung dan pengelola.
5.                  Jalan ke lokasi
Perlu dibuat papan penunjuk arah yang jelas. Bila perlu dibuat jalan yang lebar atau petugas yang mengarahkan ke lokasi.
6.                  Industri lokal
Ikon oleh-oleh khas Telaga Cisoka. Saat ini belum ada dan dibuat. Sehingga masyarakat bisa mengenalkan Telaga Cisoka ke dunia.
 7.                  Promosi di Media Sosial
Penggunaan media sosial sangat penting. Ulasan tentang Telaga Cisoka bisa menjadi nilai tambah bagi masyrakat Banten. Sehingga, harapan tempat ini mendunia bukan hanya wacana.

#BantenExpo2018
#HajatAgeng
#KontesKaryaUntukBanten


0 komentar:

Posting Komentar