Mengubah
Telaga Biru Cisoka Menjadi Destinasi yang Mendunia
Dahulu orang hanya mengenal Cisoka sebagai daerah
penambangan pasir. Sejak tahun 1999-2005 aktivitas penambangan tersebut
dilakukan secara terus menerus. Ketika pasir sudah tergerus, penambang pun
meninggalkan kawasan tersebut begitu saja.
Masyarakat Cisoka pun membiarkan kawasan penamabnagan
pasir seperti apa adanya. Berlubang besar dan tak terurus. Seiring perjalanan
waktu, perubahan alam pun terjadi. Guyuran hujan terus menerus menjadikan bekas
galian pasir tergenangi air. Makin lama volume air semakin banyak. Dan
terbentuklah danau.
Air yang dulunya keruh kini perlahan menjadi jernih.
Tiga danau baru pun terbentuk dengan tiga warna yang berbeda. Danau hijau yang
sangat luas, danau biru, dan danau putih.
Awalnya masyarakat membiarkan Telaga Cisoka begitu
saja. Seiring banyaknya pengunjung yang penasaran, maka sejak tahun 2015 mulai
dilakukan penataaan oleh masyarakat sekitar telaga.
Tiket Masuk
Hingga tulisan ini dirilis, belum ada biaya tiket
masuk ke lokasi. Pengunjung hanya
dikenakan biaya parkir sepeda motor Rp2.000,00 dan mobil Rp10.000,00. Sangat
murah bukan? Dan ini tidak tergantung dengan jam. Jadi, pengunjung tidak perlu
mengeluarkan dana lagi untuk kelebihan jam seperti di mal dan pusat
perbelanjaan lainnya.
Tempat parkir yang tersedia juga masih sangat
sederhana. Terbuat dari triplek dan beratapkan seng. Lantainya pun masih menggunakan
tanah. Pengelolanya adalah masyarakat Cisoka baik perorangan maupun kelompok.
Rute
Ke Cisoka paling enak menggunakan kendaraan pribadi
baik sepeda motor maupun mobil. Bila menggunakan angkutan umum, masih harus
menggunakan kendaraan lanjutan, seperti gojek atau grab. Bila menggunakan moda
transportasi kereta api, bisa naik dari Stasiun Tanah Abang Jakarta ambil
jurusan Maja turun di Stasiun Tiga Raksa. Dari sana tinggal melanjutkan
perjalanan dengan ojek ke lokasi.
Keindahan Telaga Biru Cisoka.
koleksi foto Fuatuttaqwiyah
Menapakkan kaki di pintu masuk area wisata Telaga Biru
Cisoka, akan disuguhi tiga danau yang begitu memesona. Pemandangan nan elok disuguhkan dari
keindahan alami warna air danau yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan warna tersebut dikarenakan proses alami. Di
samping tingkat keasaman air, juga
karena ganggang yang tumbuh di dasar danau. Telaga dengan warna air biru dengan
latar belakang tebing pasir, dan di sampingnya terdapat telaga dengan air
berwarna putih berpadu indah dengan keindahan alam sekelilingnya.
Keindahan tidak
berhenti di situ. Hanya butuh berjalan sedikit saja didapati telaga yang
berbeda dengan dua telaga yang terdahulu. Telaga ini lebih besar dari yang
sebelumnya, Airnya berwarna hijau dengan latar belakang pepohonan hijau di pinggir
telaga.
Kawasan Wisata Bebas Sampah
Penjaga Telaga Cisoka sangat menjaga kebersihan danau.
Pengelola tidak ingin keindahan telaga tercemari oleh sampah yang dibawa oleh
pengunjung. Setiap jam ada petugas yang memunguti sampah. Ia akan berkeliling dengan
perahu mengambil sampah yang ada di dalam telaga dan sekitarnya. Alat yang
digunakan pun sangat sederhana, yaitu potongan bamboo dan tas kresek sebagai
tempat sampah.
Bebas sampah juga diterapkan kepada pedagang yang ada
di sekitar lokasi Telaga Cisoka. Para pedagang memang berasal dari masyarakat
asli Cisoka. Mereka tidak ingin sampah membuat pengunjung pergi dari tempat
wisata. Jadi, bagi yang suka membuang sampah sembarangan, harus berkaca dari
kearifan lokal masyarakat ini.
Pedagang membuka dagangan hanya Sabtu dan minggu. Dagangan
mereka hanya makanan ringan, mi, dan minuman. Kopi dan es menjadi minuman favorit
pilihan pengunjung. Sayangnya belum ada kopi lokal yang dijual. Padahal ini
bisa untuk mendongkrak wisatawan.
Kawasan Bermain Buat Anak
Selain telaga, ada fasilitas kolam renang. Ada kolam
renang untuk anak-anak dan dewasa. Di kolam renang, ada permainan buat
anak-anak. Airnya bersih dan segar.
Perahu
Selain keindahan, bagi yang ingin merasakan suasana di
atas air telaga, bisa berkeliling menggunakan perahu. Hanya dengan Rp20.000,00
per orang. Bisa juga foto-foto di atas perahu menggunakan properti pengelola. Ada
topi, kaca mata, ayunan, dan sebagainya.
Air danau yang jernih membuat tangan dan kaki ingin
merasakan kejernihannya. Pengunjung bisa menyentuh air dengan tangan
menggunakan perahu. Pengelola sangat ramah dan menjaga pengunjung. Asal
mengikuti arahan pengeloa, dijamin aman dan selamat.
Promosi Telaga Cisoka ke Seluruh Dunia
Hingga saat ini Telaga Cisoka memang belum mendunia.
Satu hal yang bisa dijual ke wisatawan adalah keindahan alam dan bebas sampah,
Ikon bebas sampah, kearifan lokal harus digaungkan. Bukan hal yang aneh, tempat wisata di Indonesia kalau sudah terkenal,
sampahnya menggunung.
Saat ini pengelolaan sampah di Telaga Cisoka masih
ditangani warga dengan cara dibakar. Belum ada edukasi penanganan sampah dari
dinas terkait.
Untuk mendunia perlu dibuat program yang
berkelanjutan, antara lain
1.
Melibatkan Masyarakat Lokal ( Cisoka) dalam Setiap Pengambilan Keputusan.
Ini menjadi
penting, karena jangan sampai masyarakat ditinggalkan dan tidak dipakai. Akan terjadi
konflik besar di kemudian hari.
2.
Pengelolaan
Sampah Terpadu
Air akan terus ada, bila
sampah dikelola. Kawasan ini ikonnya adalah air, tentu harus dijaga sedemikian
rupa. Jangan sampai air keruh dan hanya tinggal nama.
Dinas terkait dalam hal ini
lingkungan harus mendidik warga pengeloaan sampah yang baik dan efisien. Agar lingkungan
tetap nyaman dan sehat. Tempat sampah juga perlu diletakkan di lokasi.
3.
Pembagian
Pengelolaan Dana Parkir.
Sebelum ada tiket resmi,
harus jelas siapa yang mengelola dana parkir. Biasanya bila berhubungan dengan
uang bisa menyulut peperangan.
4.
Edukasi
pengunjung
Perlu dibuat aturan baku bagi
pengunjung di Telaga Cisoka. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana.
Agar semua sama-sama nyaman antara pengunjung dan pengelola.
5.
Jalan
ke lokasi
Perlu dibuat papan penunjuk
arah yang jelas. Bila perlu dibuat jalan yang lebar atau petugas yang
mengarahkan ke lokasi.
6.
Industri
lokal
Ikon oleh-oleh khas Telaga Cisoka.
Saat ini belum ada dan dibuat. Sehingga masyarakat bisa mengenalkan Telaga Cisoka
ke dunia.
7.
Promosi
di Media Sosial
Penggunaan
media sosial sangat penting. Ulasan tentang Telaga Cisoka bisa menjadi nilai
tambah bagi masyrakat Banten. Sehingga, harapan tempat ini mendunia bukan hanya
wacana.
#BantenExpo2018
#HajatAgeng
#KontesKaryaUntukBanten
#BantenExpo2018
#HajatAgeng
#KontesKaryaUntukBanten
0 komentar:
Posting Komentar